Suara.com - Menteri Hukum dan HAM Yasona H. Laoly mengatakan sekarang ini sudah tidak ada lagi Partai Komunis Indonesia. Kalau pun mereka akan bangkit lagi, tentu terdeteksi Badan Intelijen Negara.
"Mana ada lagi PKI sekarang. Kalau ada informasi dihidupkan (PKI), so far, intelijen aja, BIN bilang tidak ada apa-apa kok. Kalau ada yang begitu, BIN sudah lebih tahu lah," kata Yasona ketika diminta wartawan untuk menanggapi pernyataan Letjen (Purn) Kivlan Zen yang menyebutkan PKI telah bangkit, di DPR, Kamis (2/6/2016).
Kalau Kivlan Zen benar punya bukti, Yasona memintanya untuk menyerahkannya kepada pemerintah agar ditindaklanjuti.
"Ya kasih saja informasinya ke pemerintah. Masa sudah mau bergerak gitu (PKI), BIN tidak tahu . Kalau ada dan beliau lebih tahu ya sudah, serahkan ke kita, ke pemerintah. Kan pemerintah punya alat untuk itu (melakukan tindakan)," kata Yasona.
Terkait penyelenggaraan simposium nasional bertajuk Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan Partai Komunis Indonesia dan Ideologi yang diselenggarakan di Balai Sarbini, Jakarta, pada Rabu (1/6/2016) dan Kamis (2/6/2016), Yasona tidak menyoalnya. Simposium di Balai Kartini menolak kalau pemerintah harus minta maaf atas peristiwa 1965. Acara ini sebelumnya disebut-sebut sebagai tandingan simposium nasional bertema Membedah Tragedi 1965 yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (18/4/2016) dan Selasa (19/4/2016). Simposium di Aryaduta semangatnya agar pemerintah rekonsiliasi dengan korban 65.
"Mereka berhak melakukan itu. Tapi apapun, kalau ada informasi harus benar, jangan melempar isu. Kalau ada apa-apa beritahukan pemerintah. (Masukan simposium ini) pemerintah tentunya akan kita pelajari dong. Bener nggak informasinya," kata dia.
Yasona menegaskan isu PKI bangkit sudah tidak relevan saat ini. Di negara manapun, sudah tidak laku, bahkan di Kuba atau Korea Utara sekalipun.
"Nah nggak tahulah itu apa maksudnya (muncul PKI belakangan ini)," kata Yasona.
Sebelumnya, Kivlan Zen mengatakan PKI kembali bangkit. Dia menyebut pimpinannya bernama Wahyu Setiaji.
"Mereka sudah membentuk struktur partai, mulai tingkat pusat sampai desa, pimpinannya Wahyu Setiaji," kata Kivlan Zen di acara simposium nasional bertema Mengamankan Pancasila dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain, di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016).
Kivlan Zen menambahkan PKI bangkit dua minggu yang lalu dan mereka sudah menyiapkan 15 juta pendukung.
"Mereka menunjukkan eksistensi baik dengan logo, dengan tulisan. Terang mereka sudah bangkit," ujar Kivlan Zen.
Sayangnya, dia tidak menjelaskan seperti apa sosok Wahyu Setiaji yang disebutnya pemimpin PKI.
Kivlan Zen juga menyebut lokasi markas PKI. Gedung yang dulu pernah dipakai PKI -- sekarang di samping Hotel Acacia -- disebutnya akan direnovasi dan diaktifkan lagi.
"Ingat kantor lama PKI yang ada disamping Hotel Acacia (Jakarta pusat), di samping Jalan Matraman," kata dia.
Kivlan mengatakan ini harus benar-benar diwaspadai. Dia mengajak seluruh elemen bangsa untuk waspada.
"Mereka sudah bangkit lagi, baik dengan tindakan, dengan logo. Lalu mereka ada ucapan membongkar makam Pahlawan Revolusi di Lubang Buaya, ucapan seperti Ribka Tjiptaning (politisi PDIP)," kata dia.
Kivlan Zen menegaskan tidak setuju kalau negara sampai meminta maaf.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang
-
8 Miliar Dolar AS Melayang Setiap Tahun, Prabowo Sebut Judol Biang Kerok!
-
Megawati Tawarkan Pancasila Jadi Etika Global Baru: Dunia Butuh Moralitas, Bukan Dominasi Baru
-
Terkuak! Detik-detik Mengerikan Sebelum Pemuda Nekat Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Bupati Sudewo Gagal Dimakzulkan: DPRD Pati Bantah Ada Rekayasa, Apa Hasil Rapat Paripurna?
-
Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP
-
Peringatan Megawati Buat Dunia: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data