Suara.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu tidak setuju wacana rekonsiliasi dengan korban peristiwa 1965. Hal ini terkait semangat penyelenggaraan simposium nasional bertema Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain diselenggarakan usai simposium nasional bertema Membedah Tragedi 1965 yang diselenggarakan di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, pada Senin (18/4/2016) dan Selasa (19/4/2016) lalu.
"Rekonsiliasi dengan siapa? Dengan PKI? Orangnya sudah pada mati kok, nggak usahlah. Yang perlu direkonsiliasi adalah Orde Baru, Orde Lama atau orde reformasi. Kalau masih ada orde-orde berarti belum satu, masih terpecah-pecah," ujar Ryamizard dalam sambutan pada Simposium Nasional bertema Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (2/6/2016).
Menhan juga tidak setuju adanya rencana pembongkaran kuburan massal korban tragedi 1965 yang akan dilakukan pemerintah setelah mendapatkan data dari Yayasan Penelitan Korban Pembunuhan.
"Jangan muncul wacana yang lain untuk bongkar kuburan, itu kan sudah dikubur semua. Biarkan saja kuburan kita telah beristirahat dengan tenang. Udah tenang biarkan tenang. Sudahlah kita membangun ke depan, jangan lihat ke belakang terus. Nggak ada kerjaan," katanya.
Ryamizard berharap semua pihak saling memaafkan.
Dia juga berharap semua pihak mencontoh Presiden Amerika Serikat Barack Obama yang tidak menyampaikan permohonan maaf kepada pemerintahan atau warga di Hiroshima yang pernah dibom atom oleh Amerika. Kota Hiroshima dan Nagashaki dibom atum pada 6 Agustus 1945.
"Kita saling maafkan. Itu jelas konkrit, bahwa kemarin Presiden Obama pergi ke Hiroshima, dia nggak minta maaf tuh padahal berapa juta dibom atom rusak semua. Ini pemberontak (PKI) pantes-pantes saja mati. Ini paham. Ini harus diluruskan jangan dibelok-belokan," kata dia
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
-
Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
Terkini
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang
-
8 Miliar Dolar AS Melayang Setiap Tahun, Prabowo Sebut Judol Biang Kerok!
-
Megawati Tawarkan Pancasila Jadi Etika Global Baru: Dunia Butuh Moralitas, Bukan Dominasi Baru
-
Terkuak! Detik-detik Mengerikan Sebelum Pemuda Nekat Gantung Diri di Flyover Pasupati Bandung
-
Bupati Sudewo Gagal Dimakzulkan: DPRD Pati Bantah Ada Rekayasa, Apa Hasil Rapat Paripurna?
-
Kala Megawati Kenang Momen Soeharto Tolak Bung Karno Dimakamkan di TMP
-
Peringatan Megawati Buat Dunia: Penjajahan Kini Hadir Lewat Algoritma dan Data