Suara.com - Truk tronton berisi alat musik dan delapan kru anak buah musisi Ahmad Dhani sudah dilepaskan dari Polda Metro Jaya.
"Sudah kami lepaskan (mobil Dhani). Delapan yang kami periksa juga sudah kami pulangkan selesai pukul 14.00 WIB," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Awi Setiyono, hari ini.
Tronton dan anak buah Ahmad Dhani diamankan polisi, kemarin, ketika dalam perjalanan menuju ke depan gedung KPK, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Tadinya, armada tersebut membawa peralatan yang akan dipakai Ahmad Dhani dan aktivis Ratna Sarumpaet untuk aksi Panggung Rakyat Tangkap Ahok.
Awi mengatakan penahanan tersebut dilakukan karena rencana penyelenggara konser musik di depan KPK belum mendapat surat izin dari polisi.
"Kalau demo cukup kami berikan surat tanda terima pemberitahuan, tapi karena ada konser itu harus ada izin, makanya kami tidak kasih izin," kata Awi.
Meski peralatan ditahan, kemarin, Ahmad Dhani dan Ratna Sarumpaet tetap aksi di depan KPK. Mereka demo bersama buruh dari KSPI. Mereka menuntut KPK segera menangkap Ahok dalam kasus Rumah Sakit Sumber Waras.
Peristiwa tersebut sempat menimbulkan aksi bantah-bantahan antara Dhani dan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Krishna Murti. Krishna membantah pernah membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo ketika menelepon Ahmad Dhani agar jangan demonstrasi di tempat yang bukan peruntukannya.
Sebaliknya, kata Krishna Murti, Ahmad Dhani yang menyebut nama Presiden Jokowi.
"Saya tidak membawa nama Presiden (Jokowi). Karena kami ada laporan yang bersangkutan akan membawa kontainer ke gedung KPK. Saya tidak pernah sama sekali menyebut nama
Ketika menelepon Ahmad Dhani, Krishna mengatakan akan bertindak bila ada aksi massa yang dilakukan di tempat-tempat yang tidak diperkenankan UU.
"Intinya tidak benar saya bicara seperti yang disebut Dhani. Saya nyatakan kepada Dhani bahwa kalau demo di tempat yang dilarang oleh undang-undang maka kami akan tegakkan hukum. Itu saja kok," ujar Krishna.
Tag
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera