Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa bumi dengan kekuatan 6,6 Skala Richter (SR) di wilayah Maluku Utara pada pukul 02.15.14 WIB akibat adanya tumbukan lempeng tektonik.
Informasi yang diterima dari Humas BMKG Taufan Maulana di Jakarta, Rabu (8/5/2016) menyebutkan dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi yang terjadi memiliki mekanisme sesar naik (thrust fault).
Pusat gempa terletak pada koordinat 1,35 lintang Utara dan 126,41 bujur timur, tepatnya di laut pada jarak sekitar 126.0 kilometer arah barat laut Kota Ternate atau pada jarak 131.0 kilometer arah timur Kota Bitung, pada kedalaman 58 kilometer.
Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi tektonik dengan hiposenter dangkal.
Jika diperhatikan letak episenter gempa bumi, tampak bahwa pusat gempa bumi yang terjadi berasosiasi dengan zona akumulasi tegangan akibat aktivitas penekanan (kompresi) lempeng tektonik.
Yaitu dorongan lempeng laut Filipina dari arah timur (Busur Halmahera) dan dari arah barat Lempeng Eurasia (Busur Sangihe) yang menekan ke timur secara relatif hingga timbul medan tegangan pada zona punggungan Mayau (Mayau Ridge).
Akibatnya, terbangunnya zona kompresi di bagian tengah Lempeng Laut Maluku ini sehingga kawasan Pulau Mayau dan sekitarnya sangat rawan gempa bumi dengan penyesaran naik.
Implikasi sistem tektonik ini menjadikan aktivitas seismisitas di zona Punggungan Mayau sangat tinggi dan terjadi pada kedalaman dangkal kurang dari 60 kilometer.
Sistem tektonik tersebut mengakibatkan sebagian besar aktivitas gempa bumi yang terjadi di kawasan ini memiliki mekanisme sumber sesar naik yang merupakan ciri gempabumi hasil tumbukan lempeng (plate colission). Sehingga sangat relevan jika mekanisme sumber gempabumi ini berupa penyesaran naik (thrust fault).
Meski gempa bumi berpusat di laut dengan mekanisme sesar naik, tetapi gempa bumi ini tidak menimbulkan tsunami, karena kekuatannya tidak cukup kuat untuk membangkitkan perubahan di dasar laut secara signifikan untuk dapat memicu terjadinya tsunami.
Dari hasil monitoring BMKG selama satu jam pascagempa sudah terjadi gempa bumi susulan (aftershocks) sebanyak dua kali dengan kekuatan 4,3 SR.
Tampak bahwa kecenderungan aktivitas gempa bumi susulan kekuatannya terus melemah. Berdasarkan data magnitudo gempa bumi susulan ini menunjukkan tidak ada potensi akan terjadi gempa bumi dengan kekuatan yang lebih besar.
Untuk itu masyarakat Pulau Mayau, Sulawesi Utara, Halmahera, dan Ternate dihimbau agar tetap tenang mengingat gempa bumi yang terjadi tidak berpotensi menimbulkan tsunami. (Antara)
Berita Terkait
-
Listrik 24 Jam PLN Buka Akses Digitalisasi Pendidikan bagi Ratusan Siswa Maluku Utara
-
Waspada! BMKG: Puncak Musim Hujan Ekstrim Terjadi November 2025 - Februari 2026
-
Musim Hujan 2025/2026 Maju, BMKG Ingatkan Risiko Banjir hingga Demam Berdarah
-
BMKG: Musim Hujan 2025/2026 Datang Lebih Awal, Waspada Banjir dan Longsor
-
Gempa M 7,4 Guncang Rusia, Wilayah Indonesia Aman dari Tsunami
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka