Suara.com - Eni Rochayati (40), warga Kampung Baru, Muara Angke, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, menemui Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pendopo Balai Kota Jakarta, Kamis (9/6/2016). Dia menanyakan perihal rencana penertiban pemukiman warga di daerahnya.
"Mau digusur dua minggu sebelum Lebaran, gila nggak sih? Sementara mereka mengumpulkan uang untuk pulang kampung, untuk Lebaran," ujar Eni usai bertemu Ahok.
Eni mempertanyakan kenapa sampai sekarang warga tidak pernah mendapatkan sosialisasi dari aparat pemerintah.
"Sosialisasi belum ada," kata dia.
Awalnya, warga tak percaya dengan isu tersebut. Tetapi kemudian, beberapa waktu yang lalu, warga menemui perwakilan Unit Pelaksana Teknis Perikanan Muara Angke untuk konfirmasi. Dan petugas ternyata mengonfirmasi rencana penertiban.
"Kami menghadap ke pihak UPT (Perikanan Muara Angke), kepala UPT bilang dua minggu sebelum Lebaran mau nggak mau mesti digusur," kata dia.
Alasan penertiban yang disampaikan perwakilan UPT ketika itu ialah bangunan sebagian berada di atas laut. Kalau tidak ditertibkan, posisinya akan menghalangi rencana proyek pembangunan tanggul penghalang air laut yang selama ini masuk ke daratan.
"Ya memang mereka dua hari kena banjir rob ya, tapi kan bukan berarti ketika kena banjir rob langsung digusur begitu. Jangan dong," kata Eni.
Warga tidak terima begitu saja dengan penjelasan tersebut. Dia merasa ada yang tidak adil.
Soalnya, perlakuan pemerintah berbeda ketika merespon banjir rob yang menimpa Perumahan Pantai Mutiara, dekat rumah Ahok, beberapa waktu yang lalu. Pemerintah, tidak membongkar rumah-rumah mewah itu.
"Kemarin Pantai Mutiara juga kena rob kan, nggak ada ribut-ribut mau dipindahkan kemana-mana. Karena apa? Karena mereka punya uang dan yang ini orang miskin," kata dia.
Eni mengatakan warga berekonomi lemah di Jakarta sebenarnya bisa diatur asalkan pemerintah punya solusi yang tepat.
"Mereka cuma minta relokasi, mereka terima kok rusun, asal dekat dengan tempat kerja mereka. Dan mana rusunnya?, kalau tadi Pak Ahok bilang ada, mana gitu. Ya kita tunggu berita selanjutnya aja," katanya.
Semua uneg-uneg tersebut, tadi telah disampaikan kepada Ahok.
Kepada wartawan, Ahok mengakui pemerintah merencanakan penertiban pemukiman kumuh di Kampung Baru, Muara Angke. Bangunan yang akan ditertibkan, kata dia, sebenarnya sudah dieksekusi tahun 2013 dan penghuninya telah mendapat uang kerohiman, tetapi belakangan mereka membangun lagi.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU