Suara.com - Banjir rob dan gelombang pasang air laut saat ini menimpa beberapa wilayah di Indonesia. Menurut data sementara yang dihimpun Posko Badan Nasional Penanggulangan Bencana dari laporan dari BPBD, terdapat 24 kabupaten dan kota yang mengalaminya, termasuk Jakarta Utara.
Menurut penjelasan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho penyebab gelombang tinggi adalah pengaruh astronomi terjadinya bumi, bulan, dan matahari berada dalam satu garis lurus mengakibatkan naiknya tinggi muka laut. Hal ini bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut sebesar 15-20 sentimeter. Selain disebabkan dua hal tersebut juga diperkuat dengan adanya penjalaran alun yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia.
Penjelasan fenomena alam tersebut sangat membantu Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk menjawab berbagai tudingan yang yang menyebutkan banjir rob di beberapa titik daerah Jakarta Utara akibat proyek reklamasi Teluk Jakarta.
"Ini Tuhan nolong Ahok ini jelasin teorinya nih. Bali naik (air laut), Kuta kan, Semarang naik, seluruh Indonesia ini sekarang muka air lautnya naik. Bukan karena reklamasi Ahok ya, udah stop (gara-gara) reklamasi, kan?" ujar Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (9/6/2016).
Ahok berharap masyarakat memahami fenomena alam yang mengakibatkan banjir rob.
"Jadi Tuhan nolong, jawabnya baik, bulan puasa ini baik. Tuhan jawab, kalau saya jawab nggak ada yang denger saya, yang pasti laut naik bukan karena reklamasi," kata Ahok.
"Surut bukan karena dikeruk airnya, ini gaya tarik bulan, saya ulang-ulang ini. Ya dong, pencairan es kutub, karena pemanasan global," Ahok menambahkan.
Ahok mengatakan pemerintah Jakarta tidak tinggal diam untuk mengurangi dampak banjir rob. Agar airnya tak selalu masuk ke pemukiman warga, pemerintah membangun tanggul laut. Tetapi konsekwensinya, pemukiman liar yang berdiri di pinggir-pinggir laut ditertibkan lebih dulu.
Pembangunan tanggul termasuk dalam proyek Garuda A (National Capital Integrated Coastal Development).
"Kita butuh bangun tanggul NCICD A sepanjang utara. Karena setelah ada penurunan muka tanah, maka seluruh tanggul yang sudah dibangun tidak cukup tinggi," kata Ahok.
Berita Terkait
-
Skandal Reklamasi, KPK Periksa Teman Sanusi dari Gerindra
-
Skandal Reklamasi, Empat Anggota DPRD akan Diperiksa Buat Sanusi
-
Tolak Reklamasi, Ini Saran Ahok Buat Para Aktivis Lingkungan
-
KPK Harus Speed Up Lagi, Kenapa SK Ahok Soal Pulau G Bermasalah
-
Menang Satu Pulau, Gugatan Tiga Pulau Teluk Jakarta Lanjut Terus
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
Terkini
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan
-
Pramono Anung Targetkan Setiap Kelurahan di DKI Punya Sekolah Lansia: Ini Alasannya
-
Prabowo Teken Inpres Soal Pembangunan Kampung Haji Indonesia di Mekah, Begini Isinya
-
Pernyataan Terkini Kejagung Soal Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit Seret Anak 'Raja Tol' Jusuf Hamka
-
Papua Mencekam, OTK Bersenjata Serbu Proyek Vital, Ekskavator Jalan Trans Nabire-Timika Dibakar
-
Jejak 'Uang Haram' Zarof Ricar Terendus, Aset Baru Rp 35 M Atas Nama Anak Ikut Disita
-
Babak Baru Korupsi Proyek Jalan Musi Banyuasin, Dodi Reza Alex Noerdin Jadi Tersangka Selanjutnya?
-
Ketua Komisi X DPR Soroti Kasus Kepsek SMPN 1 Prabumulih, Ingatkan Bahaya Intervensi Kekuasaan
-
Jejak Hitam Zarof Ricar: Kejagung Sita Harta Karun Rp35 M, Tanah Korupsi Disamarkan Atas Nama Anak