Suara.com - Menjelang musim mudik 2016, Komisi V DPR RI bersama mitra kerja Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, BPJT, Kementerian Perhubungan, Basarnas, dan BMKG melakukan kunjungan kerja meninjau tol yang dilintasi pemudik dan sebagian jalur pantura Jateng (Tegal-Semarang).
Dalam kunker kali ini, Komisi V DPR RI mengutus Yudi Widiana Adia selaku ketua tim, Yosep Umarhadi, Sujadi, Novita Wijayanti, Hanna Gayatri, Syahrulanpua Sawa, dan Nurhayati.
Hari pertama kunjungan, Kamis (23/06) rombongan meninjau kesiapan fasilitas tol seperti Rest Area KM 57 tol cikampek. Menurut ketua tim komisi v, Yudi Widiana, pihak pengelola rest area agar meningkatkan kapasitas dan mutu pelayanan, contohnya menambah jumlah toilet.
"Dari tol yang kita tinjau dari tol cikampek hingga brebes timur, kami sudah koordinasi dengam BPJT, sudah memenuhi Standar Pelayanan Mutu (SPM) yang paling minimalnya," jelas Yudi di gate Brebes Timur.
Meski begitu, Komisi V memberikan beberapa masukan mengenai marka tol Brebes Barat-Brebes Timur. "Ada potensi kecelakaan karena jalan dan pembatas warna semennya sama, bisa saru, " kata Yudi.
Sementara mengenai potensi kemacetan di brebes timur pada puncak arus mudik, jumlah kendaraan yang melewati brebes timur dari jakarta hanya tinggal 30%. "Namun kami percaya korlantas bisa melakukan rekayasa lalu lintas dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Selain ruas tol, Yudi juga menghimbau agar beberapa pekerjaan jembatan di jalur pantura tegal-semarang segera diselesaikan, seperti pengerjan Jembatan Pah dan pengantian Jembatan Sipait B di Pekalongan. Pihaknya melihat kemacetan yang cukup panjang sekitar 2km. "Setelah meninjau lapangan kami mendapat jaminan dari kementerian pupr pada h-6 sudah selesai. Karena kemacetan bisa sangat dahsyat," jelas Yudi.
Yudi pun mengapresiasi langkah perbaikan oleh ditjen Bina Marga di jembatan sipahit yang sempat terganggu karena adanya permasalahan pada pemasangan gelagar. "Saya apresiasi tadi girder pertama yang sempat pecah sudah terpasang, tinggal 5 girder lagi. Kita mengejar waktu mudah-mudahan fungsional pada h-6," ujar politisi dari Fraksi PPK tersebut
Sekedar informasi, pekerjaan penggantian jembatan sipait B dilakukan guna menggantikan struktur lama berangka baja CH yang dibangun tahun 1977 sepanjang 40 meter. Jembatan yang menghabiskan dana Rp. 25,6 Miliar (APBN 2015-2016) ini ditargetkan selesai pada september 2016.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Pembangunan Jalan, Ditjen Bina Marga, Kementerian PUPR, Ahmad Ghani Gazali mengatakan dari kesiapan infrastrukur tol sudah siap. Mengenai rest area sudah disiapkan sedemikian rupa, misalnya rest area di tol cipali fasilitasnya sudah ditambah, misanya toilet dan ketersediaan air, bahkan pasokan BBM sudah diamankan. "Tapi kalau bisa pemudik mengisi bensin penuh sebelum masuk ke tol cipali agar tidak terjadi penumpukan di rest area," jelas Ghani.
Untuk Tol Pali Kanci & Kanci Pejagan memang ada beberapa perbaikan namun Ghani mengatakan pada H-7 sudah siap. Pada arus mudik nanti, gate brebes barat sudah bisa dipakai meski pada peresmian tempo hari oleh Presiden RI gate ini belum rampung. "Kalau terjadi penumpukan di brebes timur akan dialihkan ke brebes barat kalau masih macet akan diarahkan keluar ke pejagan. Nanti polisi yang akan mengatur, " jelas Ghani di Semarang (24/06).
Sejalan dengan pernyataan Yudi dari Komisi V, Ghani mengatakan pekerjan Jembatan Pah akan selesai dalam seminggu ini. Sementara untuk jembatan sipahit masih diupayakan pada h-6 bisa fungsional dilewati kendaraan. Awalnya h-7 jembatan sipahit sudah bisa fungsional namun tertunda akibat ada permasalahan ketika erection gelagar pertama. "Kalau tidak salah, puncak arus mudik itu pada h-3 tapi dikejar h-6 sudah fungsional. Masih kita monitor ketat semoga tidak terjadi apa-apa," terangnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO