Dalam insiden kerusuhan suporter The Jakmania di Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, pada Jumat (25/6/2016) lalu, ada enam anggota polisi yang mengalami luka-luka.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Awi Setiyono menerangkan bahwa anggota Brimob Kepala Dua, Brigadir Supriadi, yang mengalami luka kepala depan sudah bisa dipulangkan ke rumahnya.
"Brigadir Supriadi yang hidungnya patah sudah bisa pulang," kata Awi di Polda Metro Jaya, Rabu (29/6/2016).
Selain itu, anggota polisi lainnya yakni anggota Lalu Lintas Polda Metro, Aiptu Muhtadi, Brigadir Wawan, Bripda Ibanio, dan Kanit Provos Polsek Tanah Abang Iptu Sirajudin masih menjalani tahap penyembuhan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Yang lain masih penyembuhan aja. Tinggal anggota kita yang Lantas dan Sabhara Polres Pusat yang kemarin jarinya patah, kemudian lengan. Lalu Lantas yang dadanya sesak itu masih nyeri," kata Awi.
Dari lima anggota polisi korban kerusuhan para supoter, kondisi luka paling parah dialami anggota Brimob Polda Metro Brigadir Hanafi. Akibat luka serius di bagian kepala, Brigadir Hanafi mengalami geger otak. Bahkan, bola mata kirinya terpaksa harus diangkat karena kornea dan sistem sarafnya sudah rusak. Hanafi yang sempat dirawat di RS Polri saat ini dipindahkan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina untuk menjalani operasi pengangkatan mata kirinya. Operasi tersebut dilakukan pada Selasa (28/6/2016) kemarin.
Dalam kasus kerusahan pada laga pertandingan Persija Jakarta melawan Sriwijaya FC di GBK, polisi telah menetapkan 10 tersangka. Lima tersangka terkait kasus pengeroyokan anggota polisi berinisial J alias Oboi (28), MDN alias Q (25), RH (20) RS (17) dan SW (19).
Sementara, kasus dugaan ujaran penyebaran kebencian (Hate Speech) saat terjadi kerusuhan melalui media sosial yakni AF (16), MF (23), MR (19), RF (28), dan A (19).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO