Calo tiket Kereta Api Jakarta-Bandung bernama Bambang Erik (kaus kuning) di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (2/7/2016). [Suara.com/Nikolaus Tolen]2
Baca 10 detik
Tim Pengamanan Staisun Pasar Senen, Jakarta Pusat mengamankan seorang calo tiket kereta api bernama Bambang Erik. Bambang Erik yang bernama asli Herry ini menjual tiket palsu kepada penumpang kereta yang bernama Kartono. Selain itu, dia juga menawarkan tarif yang begitu mahal hingga lima kali lipat.
Diketahui, harga tiket mereta api ekonomi dengan menaiki kerta Brantas dari Jakarta ke Madiun sebesar Rp84 ribu. Namun, Herry menjualnya dengan harga Rp400 ribu. Selian itu, dia juga memalsukan Kartu Tanda Penduduk milik Kartono. Namanya pun diganti menjadi Priyo.
Tim pengamanan mengamankan Kartono saat boarding. Berawal dari KTP yang diberikan palsu, akhirnya Tim pengamanan berhasil mengamankan Herry juga.
Saat diinteeogasi, Herry tidak berbicara jujur kepada Tim Pengamanan. Dia mengatakan dirinya baru satu kali menjalani pekerjaan tersebut.
" Sudah berapa lama kamu berbuat seperti ini,"tanya Kepala Keamanan Stasiun Senen, Santoso di Pos Kemananan Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (2/7/2016).
Menanggapi pertanyaan Santoso, Herry pun menjawab.
"Sudah sering pak, sudah berkali-kali," jawab Herry.
Mendengar jawabannya, Santoso sempat geram. Pasalnya, keterangan Herry tidak konsisten.
"Kau jangan main-main dengan saya ya, saya tidak main-main disini. Saya disini ditugaskan untuk menghilangkan para calo seperti kamu. Ini bukan budaya kami," kata Santoso.
Ketika Santoso dan rekan-rekannya menginterogasi Herry, Kartono yang menjadi korban Herry pun hanya terdiam. Pria yang ingin bertemu istri dan anak-anaknya di Malang tersebut harus merelakan kesempatan untuk segera bertemu dengan keluarga tercintanya, karena Tim Pengamanan membawa kasus tersebut ke tahap lebih lanjut.
"Dengan mohon maaf kami akan melanjutkan kasus ini pak kepada pihak yang berwenang. Kami tidak ingin calo ad lagi dan menyusahkan penumpang," kata Santoso. (Antara)
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO