Aparat kepolisian telah membekuk dua pemuda Abdul Kholik (28) dan Kurnia Safrizal (26), usai melakukan pencopetan di pintu Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Selasa (17/5/2016) pagi.
Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Metro Jakarta Pusat Komisaris Suyatno mengatakan jika korban dalam kasus pencopetan tersebut warga Tegal, Jawa Tengah M. Guntoro (32) yang kebetulan baru tiba di Jakarta.
Menurut Suyatno, modus kedua pelaku yakni sengaja menambrakan badan korban saat berjalan kaki di depan Stasiun Senen. Korban ditabrak dari arah belakang, dan salah satu pelaku bernama Abdul Kholik menggerayangi kantong korban.k
"Mereka menabrak korbannya dan kemudian tangan AK ini menggerayangi kantong korban tanpa di sadari oleh korban," kata Suyatno melalui keterangan tertulis, Selasa (17/5/2016).
Selang beberapa menit kemudian, korban baru tersadar jika barang bawaan berupa satu unit telepon genggang dan dompetnya raib. Setelah mengingat kejadian dirinya bertabrakan badan dengan pelaku, akhirnya korban mengejar kedua pelaku yang telah melarikan diri masuk ke dalam angkutan umum. Korban, kata Suyatno juga berteriak meminta tolong.
"Korban baru menyadari ternyata Handphone merk iPhone 4s dan dompet yang disimpan di dalam saku celana sudah tidak. Selanjutnya korban mengejar pelaku sambil berteriak copet," ucap Suyatno.
Kata Suyatno, mendengar berikan korban, beberapa warga dan aparat kepolisian yang kebetulan sedang berjaga di depan Stasiun Senen mengejar dan berhasil menangkap kedua pelaku. Saat ditangkap, keduanya juga sempat dihakimi massa hingga babak belur.
"Kemudian mereka diserahkan ke Polsek Senen untuk dilakukan ditindak lanjuti. Dompet tersebut berisi uang senilai Rp1,2 juta untuk biaya hidup korban selama di Jakarta," kata Awi.
Berita Terkait
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Misteri Mogok Makan Aktivis Gejayan Terungkap: Fakta Sebenarnya di Balik Jeruji Besi
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Kronologi Hilangnya Bima Permana Putra: Janggal! Polisi Rilis Versi, Publik Meragukan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO