Suara.com - Puluhan pemudik hari raya Idul Fitri 1437 Hijriah tujuan Raha dan Baubau, tertinggal di Pelabuhan Nusantara Kendari, Sulawesi Tenggara. Peristiwa ini terjadi lantaran apal cepat KM Bahari Ekspres 9E sudah penuh.
"Kami minta penumpang tidak lagi naik di atas kapal karena muatan kapal sudah penuh, tidak ada lagi tempat untuk berdiri," teriak salah seorang petugas pengamanan mudik lebaran sambil meminta ABK kapal menutup pintu masuk kapal, Selasa (5/7/2016).
Meski ABK kapal sudah menutup pintu masuk kapal, puluhan calon penumpang yang sudah membeli tiket terus berusaha naik di atas kapal dengan cara melompat ke pinggir kapal lalu naik dek kapal bagian atas. Setelah ABK kapal melepas tali labuh dan kapal bergerak meninggalkan pelabuhan, masih ada puluhan penumpang yang tidak tertinggal.
Kepala Seksi Lalu Lintas Laut Syahbandar Kendari, Suitman mengatakan, puluhan penumpang yang tertinggal tersebut dikarenakan satu kapal yang sedianya berangkat pagi, mengalami gangguan mesin.
"Sedianya dua kapal yang diberangkatkan Minggu siang, namun satu di antaranya menggalami gangguan mesin," katanya.
Menurut Suitman, para calon penumpang mudik yang sudah memberi tiket, dapat menggunakannya pada pemberangkatan Selasa pukul 13.30 Wita siang ini.
"Selasa pagi hanya satu kapal yang mengangkut penumpang mudik tujuan Raha dan Baubau," terangnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO