Keluarga Korban Vaksin Palsu Geruduk RS Harapan Bunda
Ratusan orang yang berasal dari keluarga korban kasus vaksin palsu menggeruduk Rumah Sakit Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (15/7/2016).
Mereka datang sejak pukul 08.00 WIB pagi untuk meminta pihak rumah sakit memberikan penjelasan yang pasti tentang kebenaran vaksin palsu yang diberikan oleh RS Harapan Bunda kepada anak-anak mereka.
"Kami tidak mau dobohongi, kami ingin mendengarkan penjelasan, apakah benar dokter di sini meberikan vaksin palsu kepada anak-anak kami. Kami minta juga, jenis-jenis vaksin yang palsu tersebut," kata beberapa warga di halaman belakang RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Jumat (15/7/2016).
Mereka menilai, Harapan Bunda sudah membohongi mereka selama ini. Karenanya, banyak anak-anak yang mengalami efek samping yang berkepanjangan bahkan hingga tidak bisa berbicara usai menerima vaksin dari Harapan Bunda.
"Kami minta mana dokternya, mana Dokter Indra dan dokter Muhidin. Pantas saja anak-anak kami mencret, muntah ketika selesai diimunisasi. Katanya, itu biasa, ternyata pakai vaksin palsu," kata mereka sambil mencaci-maki pihak Harapan Bunda.
Karena itu, mereka mengambil langkah lebih lanjut untuk mencari keadilan dengan membentuk grup WhatsApp agar terus bersatu mendesak Harapan Bunda.
Selain itu, tujuan lainnya adalah agar para korban semua bisa saling kenal dan agar para korban bisa saling tukar informasi terkait bagaimana nasib mereka.
"Kita buat grup memang sengaja. Agar semua korban dapat saling tahu tentang informasi bagaimana kita ke depannya," kata salah seorang orangtua korban.
Kata dia, grup tersebut juga sebagai bentuk mereka bersatu menuntut keadilan atas apa yang dialami anak mereka.
"Solidaritas sesama korban. Biar semua yang jadi korban harus dapat keadilan,"katanya.
Dari pantauan di lokasi, setiap korban yang baru datang kesana langsung ditanyakan korban yang sudah lebih dulu datang. Mereka, menanyakan nomor telepon korban yang baru datang, dan langsung dimasukkan ke grup tersebut.
Sebelumnya diberitakan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam rapat dengan Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Kamis 14 Juli lalu membeberkan nama 14 RS yang menggunakan vaksin palsu. RS Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur, merupakan satu dari 14 RS yang dikatakan menggunaakan vaksin palsu tersebut.
Tag
Komentar
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?