Suara.com - Anggota Komisi I DPR Charles Honoris mengatakan informasi hasil percakapan antara Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar dan gembong narkoba Freddy Budiman harus diusut tuntas. Freddy mengaku ada pihak BNN, Mabes Polri, bea cukai, serta jendral TNI bintang dua yang bekerjasama dengannya dalam pengedaran narkoba.
"Apabila hasil investigasi, penyelidikan, penyidikan ada aparat TNI yang terlibat, ya harus segera diproses,dan dipecat. Karena ini sesuatu yang memalukan negara. Aparat negara terlibat dalam tindak pidana kriminal yang sudah merugikan negara dalam jumlah besar," kata Charles di DPR, Senin (1/8/2016).
Namun, kata Charles, informasi yang diungkapkan Freddy belum bisa dijadikan alat bukti yang otentik. Informasi tersebut harusnya menjadi bahan penyelidikan aparat penegak.
"Yang pertama, kita harus sepakat dulu yang disampaikan Freddy tentunya belum menjadi alat bukti. Ini adalah suatu informasi yang menjadi bahan penyelidikan. Dari sana, tentunya kami berharap aparat penegak hukum bisa melakukan penyelidikan," kata politikus PDI Perjuangan.
Freddy mengaku operasinya aman karena selalu memberikan upeti kepada oknum Polri, BNN, TNI, dan bea cukai.
"Penegak hukum, Polri, BNN, maupun POM TNI menggunakan dasar itu untuk melakukan penyelidikan, mencari barang bukti. Benar atau tidak ada kejadian seperti itu. Karena kalau berdasarkan cerita, saya juga bisa cerita, tapi belum tentu benar. Namun, cerita (Freddy) ini juga tidak bisa dipungkiri atau dibuang begitu saja. Makanya aparat harus profesional dalam melakukan penyelidikan dan mencari barang bukti itu," kata Charles.
Tag
Berita Terkait
-
Biodata dan Agama Anggita Sari: Eks Pacar Freddy Budiman Menikah, Ini Sosok Suaminya
-
Profil Rindra Pramadyo, Pengusaha Sukses Baru Saja Nikahi Model Majalah Dewasa Anggita Sari
-
Ungkit Kematian Freddy Budiman, Ustaz Adi Hidayat: Dia Gembong Narkoba, tapi Kepulangannya Indah
-
Aa Gym Mimpi Bertemu Freddy Budiman, Ternyata Ini 5 Arti Memimpikan Orang yang Sudah Meninggal
-
The Real Big Mouth, Fikri Budiman Saksi Freddy Budiman Kuasai Lapas hingga Semua Napi Tunduk
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Tanggapi Komeng dan Pramono Soal Banjir, PSI Desak Pemprov DKI Ikut Perbaiki Wilayah Hulu
-
Bus Transjakarta Pagi-pagi Buta Tabrak 4 Ruko di Cakung Jaktim, Banyak Korban!
-
Rp 1 Triliun Menguap, Siapa Oknum Pejabat Kemenag yang Dilobi Asosiasi Travel Haji di Jakarta?
-
Buka Peluang Periksa Menhut Raja Juli dan Eks Menteri LHK Siti Nurbaya, KPK Ungkap Alasannya!
-
Usai Periksa Dirjen PHU Kemenag, KPK Akui Kejar Juru Simpan Hasil Korupsi Kuota Haji
-
Nyesek! Disita KPK dari Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Haji, Uang Jemaah Tak Bisa Kembali?
-
KPK Ungkap Kasus Kredit Fiktif BPR Jepara Artha Rugikan Negara Hingga Rp 254 Miliar
-
Reno dan Farhan Masih Hilang, KemHAM: Jangan Buru-buru Disebut Korban Penghilangan Paksa!
-
Mardiono Didukung Jadi Caketum PPP Jelang Muktamar X, Amir Uskara Komandoi Tim Relawan Pemenangan
-
Terkuak! Alasan Ustaz Khalid Basalamah Cicil Duit Korupsi Haji ke KPK