Badan Narkotika Nasional (BNN) menggandeng PT Kereta Api Indonesia (Persero) untuk mencegah peredaran narkoba di lingkup internal perusahaan dan wilayah kerja perusahaan.
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro dan Kepala BNN, Budi Waseso melakukan pendandatanganan langsung Memorandum of Understanding (MoU) dalam rangka Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika di Gedung Jakarta Railway Center (JRC), Jl. Ir. H. Juanda 1B, Jakarta Pusat.
“Dengan potensi pergerakan arus penumpang dengan KA sebesar 327,13 juta orang per tahun dan arus barang sebesar 29,72 juta ton per tahun, PT KAI bersama BNN berupaya untuk menghambat peredaran dan tindak kejahatan narkotika dengan memanfaatkan sarana dan prasarana milik PT KAI,” ujar Dirut PT KAI, Edi Sukmoro dalam keterangannya, Rabu (3/8/2016).
Menurut Edi, kasus penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) di Indonesia saat ini sudah semakin mengkhawatirkan. Sudah banyak korban berjatuhan akibat ketergantungan narkoba, yang sebagian besar di antaranya adalah dari kalangan generasi muda.
Edi menyayangkan, generasi muda yang seharusnya menjadi tumpuan harapan bangsa, malah terjerumus ke dalam hal negatif seperti itu. Oleh karenanya, pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba merupakan kewajiban semua pihak. Termasuk PT KAI, sebagai salah satu BUMN.
Penandatatangan MoU ini adalah sebagai salah satu bentuk upaya bersama dalam Pencegah dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Indonesia dan meningkatkan peran serta KAI sebagai penggiat anti Narkoba.
Selain itu, dengan ditandatanganinya MoU ini juga memungkinkan dilaksanakannya deteksi dini terhadap peredaran gelap dan penyelundupan narkotika dan prekursor (zat atau bahan pemula yang dapat digunakan untuk pembuatan narkotika dan psikotropika) narkotika di lingkungan KAI.
Poin lainnya yang masuk dalam lingkup MoU ini adalah pelaksanaan tes uji narkoba di lingkungan KAI atas permintaan pihak KAI. Upaya untuk ikut serta memberantas penyalahgunaan narkoba sebenarnya telah dilakukan KAI sejak beberapa tahun belakangan ini.
PT KAI giat melakukan uji narkotika di lingkungan internal perusahaan untuk mengantisipasi penyalahgunaan dan peredaran narkotika di lingkunan PT KAI. PT KAI pun telah menerapkan peraturan wajib tes uji narkoba kepada para masinis, asisten masinis, dan teknisi yang akan menjalankan kereta api. Hal ini dilakukan untuk menciptakan keamanan dan keselamatan bagi perjalanan KA.
Beberapa hal lainnya yang diatur dalam MoU ini yaitu pengawasan lalu lintas orang dan barang yang dicurigai melalui prasarana dan sarana perkeretaapian untuk kepentingan penyelidikan dan atau penyidikan terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika. Ada pula pelaksanaan operasi terpadu pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika di lingkungan KAI.
Melalui pelaksanaan MoU ini diharapkan upaya pemerintah bersinergi dengan elemen masyarakat dan institusi dalam pemberantasan penyalahgunaan narkoba bisa terlaksana dengan lebih baik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah