Suara.com - Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag, pada hari Selasa (9/8/2016), mengatakan bahwa sedikitnya 16.000 orang secara resmi telah ditahan atas dugaan keterlibatannya dalam upaya kudeta bulan lalu. Sementara itu, sebanyak 6.000 tahanan lainnya sedang diproses secara hukum.
Bozdag mengatakan, 7.668 orang lainnya sedang diselidiki namun belum ditahan, demikian disampaikan kantor berita Turki Anadolu Agency, dalam sebuah tayangan langsung.
Pemerintah Turki telah menahan, memecat, atau menskors puluhan ribu orang di institusi pengadilan, militer, polisi, layanan publik, dan intitusi lainnya atas keterlibatan dalam kup 15 Juli lalu. Seperti diketahui, sebuah faksi militer mencoba menggulingkan Presiden Tayyip Erdogan dari kekuasaannya.
Lebih dari 240 orang terbunuh, sementara 2.200 lainnya terluka ketika sebuah faksi militer mengerahkan pesawat tempur, helikopter, tank, dan menembaki warga sipil, saat berupaya melakukan kudeta.
Diantara mereka yang ditangkap maupun dipecat pascakup adalah tentara, polisi, hakim, jurnalis, tenaga medis, serta pegawai negeri.
Presiden Erdogan menuding ulama Turki Fethullah Gulen, yang kini bermukim di Pennsylvania, Amerika Serikat, sebagai otak dari upaya kudeta. Namun, Gulen membantah keras tudingan tersebut.
Pemerintah Turki mengklaim, para pengikut Gulen, yang berada di dalam pemerintahan dan institusi lainnya, menggunakan aplikasi pesan ByLock untuk saling berkomunikasi untuk merancang kudeta. Pemerintah mengklaim, badan intelijen nasional Turki berhasil melacak 56.000 orang yang terlibat dalam percakapan rahasia tersebut.
ByLock, aplikasi yang memang jarang terdengar itu, diklaim sudah digunakan kelompok tersebut sejak tahun 2014.
"Penyelidikan kami mengungkap bahwa 150.000 orang ini menggunakan ByLock untuk berkomunikasi satu sama lain," kata seorang pejabat senior Turki. Ia juga menambahkan, kelompok tersebut menggunakan aplikasi lain yang dinamakan Eagle, yang bisa disamarkan sehingga terlihat seperti WhatsApp atau Tango.
"Kami mengetahui, Eagle digunakan oleh orang-orang ini untuk berbagi detil rencana upaya kudeta tanggal 15 Juli," kata pejabat tersebut. (Reuters)
Berita Terkait
-
Imbang Lawan Turki Tak Masalah, Spanyol Tetap Dipastikan Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Spanyol Catat 30 Laga Beruntun Tanpa Kekalahan, Luis de la Fuente Ingatkan Pemain Tak Puas Diri
-
Skandal Judi Guncang Liga Turki: 1024 Pemain Diskors, Bintang Galatasaray dan Besiktas Terlibat
-
Klarifikasi Megawati Hangestri Usai Klub Turki Putus Kontrak Karena Gagal Penuhi Kewajiban
-
Robbie Williams Diusir dari Istanbul, Konsernya Batal Total Akibat Tudingan Pro-Israel
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka