Koordinator Kuasa Hukum untuk Haris Azhar, Luhut MP Pangaribuan, bersama Koordinator Kontras Haris Azhar memberikan keterangan pers di Jakarta, Senin (8/8). (Antara)
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Nasional Demokrat Taufiqulhadi menilai tindakan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan Haris Azhar bisa membangun iklim pemberantasan narkoba yang tidak bagus. Tindakan yang dimaksud ialah Haris menyebarkan tulisan berjudul Cerita Busuk dari Seorang Bandit hasil wawancara dengan terpidana mati Freddy Budiman yang menyebutkan dugaan keterlibatan oknum TNI, Polri dan BNN dalam bisnis narkoba.
"Kalau tidak ada dukungan yang disebutkan itu, saya khawatir polisi menganggap itu serangan sepihak, itu tidak bagus karena membangun iklim yang tidak baik dalam rangka pemberantasan narkoba," kata Taufiqulhadi, Selasa (9/8/2016).
Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem kemudian mendorong Haris menyerahkan data yang dimiliki kepada kepolisian atau BNN agar pengakuan Freddy dapat ditindaklanjuti.
"Jadi sekarang saya menyerukan agar Pak Haris memberikan dukungan data semaksimal mungkin terhadap itu," kata dia.
Taufiqulhadi menganjurkan Haris dan institusi penegak hukum duduk bersama.
"Tapi juga jangan terburu-buru menjadikan apa yang disampaikan Pak Haris itu langsung diproses sebagai di dalam konteks hukum. Tidak perlu itu dengan cepat, segera, menganggap itu sebagai kasus pencemaran nama baik. Harus dibicarakan dulu," kata dia.
"Kalau tidak ada dukungan yang disebutkan itu, saya khawatir polisi menganggap itu serangan sepihak, itu tidak bagus karena membangun iklim yang tidak baik dalam rangka pemberantasan narkoba," kata Taufiqulhadi, Selasa (9/8/2016).
Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem kemudian mendorong Haris menyerahkan data yang dimiliki kepada kepolisian atau BNN agar pengakuan Freddy dapat ditindaklanjuti.
"Jadi sekarang saya menyerukan agar Pak Haris memberikan dukungan data semaksimal mungkin terhadap itu," kata dia.
Taufiqulhadi menganjurkan Haris dan institusi penegak hukum duduk bersama.
"Tapi juga jangan terburu-buru menjadikan apa yang disampaikan Pak Haris itu langsung diproses sebagai di dalam konteks hukum. Tidak perlu itu dengan cepat, segera, menganggap itu sebagai kasus pencemaran nama baik. Harus dibicarakan dulu," kata dia.
Komentar
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Haris Azhar Ajak Masyarakat Blokir Podcast Bocor Alus Politik Tempo
-
Hariz Azhar Bongkar Dugaan Pelanggaran HAM dan Orang Kuat di Balik Operasi Tambang PT GPU
-
MA Tolak Kasasi Jaksa, Tim Advokasi Fatia-Haris Bilang Begini
-
Bikin Salfok! Haris Azhar Tulis Fufufafa di Akun IG, Netizen Nyeletuk: Prabowo Gak Panas?
-
MK Kabulkan Gugatan Haris Azhar dan Fatia, Hapus Dua Pasal Terkait Hoaks
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang