Komisi Nasional Perlindungan Anak mengatakan berencana untuk meminta bantuan kepada Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Bantuan tersebut terkait rekaman CCTV yang utuh dalam kasus dugaan perkosaan siswi magang M (17) di kantor Wali Kota Jakarta Pusat.
"Kami rencana datangi Pak Ahok minta penyediaan CCTV dari pagi sampai sore di tanggal hari kejadian. Agar bisa jadi bahan penyelidikan,"kata Arist di Kantor Komisi Nasional Perlindungan Anak, Jalan TB Simatupang, Jakarta Timur, Rabu (10/8/2016).
Dimana menurut Kuasa Hukum M, Sandi Sinaga, CCTV yang menjadi alat bukti masih kurang. Sebab dari dua CCTV, hanya satu yang berfungsi.
"Ini menjadi pertanyaan sekelas kantor Wali Kota mengapa hanya satu CCTV saja yang bisa jadi bukti," ujar Sandi.
Bagi Sandi rekaman CCTV yang menjadi alar bukti kepolisian tidak menangkap gambar kejadian. Selain itu, gambar rekaman yang ada dimulai setelah waktu kejadian yakni pukul 16.39. Padahal, kejadian perkosaan sekitar pukul 12.00 WIB.
"Yang ditampilkan CCTV di Wali Kota itu menunjukkan pukul 16.39 WIB Saat sebelum kejadian kemana (gambar) CCTV-nya. Sedangkan kejadiannya sekitar jam istirahat. Jangan cuma ambil dari satu lift saja. Kejadian itu kan di lantai enam. Seharusnya ada rekaman pendukung. Kenapa CCTV tidak lengkap,"kata Sandi.
Sandi kemudian meminta kepada kepolisian agar rekaman CCTV yang menyebut terduga pelaku A di hotel ditayangkan lengkap sesuai waktunya.
"Kalau bisa rekaman CCTV saat kejadian di hotel dan Wali Kota itu ditampilkan full seharian," ujar Sandi.
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional