Suara.com - Pemerintah telah mengantisipasi datangnya La Nina dengan menginformasikan kepada petani hortikultura untuk menyesuaikan masa tanam agar tidak terkena dampak yang dapat merugikan.
"Hadirnya La Nina ini dapat dilihat dari datangnya musim hujan lebih awal, tentunya hal ini dapat mempengaruhi produksi petani hortikultura," kata Ketua Dewan Hortikultura Nasional Benny Kusbini di Jakarta, Rabu (10/8/2016).
Benny mengatakan perlu dipikirkan agar produksi hortikultura Indonesia tidak terlalu terpengaruh musim dengan memanfaatkan teknologi pertanian seperti halnya dilaksanakan di beberapa negara.
"Kita bangun green house (rumah tanaman) di sentra-sentra hortikultura baik menggunakan kaca atau plastik sehingga panen dapat dilaksanakan setiap waktu tanpa mengenal cuaca," kata Benny.
Menurut Benny pemerintah baik pusat maupun daerah dapat memfasilitasi pembangunan green house ini mengingat biayanya yang tidak kecil, sebagai tahap awal dapat dilakukan di sentra-sentra hortikultura seperti tomat, bawang, dan lain sebagainya.
Benny juga menilai perlunya data produksi hortikultura yang lebih detil untuk mengantisipasi gejolak harga. Jadi selain data cuaca juga data panen di setiap sentra-sentra produksi hortikulutra tujuannya agar petani tetap untung dan harga masih terkendali.
Undang-undang hortikultura telah membagi peran dan tugas baik pemerintah, petani, dan stakeholder lainnya dalam pengembangan hortikultura seperti pengadaan infrastruktur, benih unggul, pupuk, dan lain sebagainya.
Sedangkan Kepala Badan Lembaga Penelitian, Pengembangan dan Pengkajian Ekonomi (LP3E) Kadin, Didik J. Rachbini mengatakan ke depannya dituntut petani yang memiliki kemampuan inovasi dan berjiwa wirausaha. Dengan kemampuan seperti itu maka petani akan menggunakan teknologi untuk meningkatkan hasil taninya baik itu dengan memanfaatkan benih unggul, green house atau cara-cara lain.
Menurut Didik peran tenaga penyuluh juga sangat penting untuk meningkatkan keberhasilan hortikultura di Indonesia, mereka bertugas menyampaikan teknologi pertanian terkini kepada petani agar dapat diaplikasikan.
Lebih jauh Ketua Asosiasi Perbenihan Hortikultura Indonesia (Hortindo), Afrizal Gindow mengatakan perkembangan hortikultura dalam lima tahun terakhir mengalami perbaikan terlihat impor turun 17 persen dan ekspor naik 23 persen.
"Hal ini disumbang naiknya produksi hortikultura diantaranya sayuran 2,7 persen, buah 6,6 persen, tanaman obat 4,24 persen, florikultura jenis bunga potong 18,6 persen," ungkap Afrizal.
Peluang hortikultura ke depannya sangat besar terlihat dari jumlah penduduk Indonesia mencapai 350 juta tahun 2050 sehingga perlu strategi untuk memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Kesadaran pola hidup sehat mulai dilakukan di sejumlah negara dengan mengurangi konsumsi karbohidrat seperti beras, serta memperbanyak konsumsi buah dan sayur-sayuran," kata Afrizal.
Ia mengatakan 50 persen keberhasilan usaha petani hortikultura ditentukan pada kualitas benih, sedangkan biaya benih sendiri hanya 3-5 persen dari seluruh biaya produksi pertanian.
Dia mengakui salah satu tantangan dalam bertani hortikultura adalah kondisi cuaca, seperti hadirnya La Nina akan mendorong berkembangnya jamur dan bakteri yang dapat merusak tanaman.
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air
-
Habiburokhman Bela Zulhas yang Dituding Rusak Hutan hingga Bencana Sumatera: Agak Lucu Melihatnya!
-
Gebrakan Mendagri Tito untuk Geopark Disambut Baik Ahli: Kunci Sukses di Tangan Pemda
-
Darurat Kekerasan Sekolah! DPRD DKI Pastikan Perda Anti Bullying Jadi Prioritas 2026
-
Update Banjir Rob Jakarta: 17 RT Kepulaun Seribu Terdampak, 6 RT di Jakarta Utara Kembali Terendam!