Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menyadari efesiensi anggaran yang selama ini dilakukan belum berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan masih ada oknum di Satuan Kerja Perangkat Daerah yang melakukan permainan.
"Belum sempurna, walaupun betul-betul sudah kita pangkas tapi perlawanan masih ada," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (11/8/2016).
Perlawanan yang dimaksud Ahok adalah ketika masing masing SKPD membahas anggaran dan ada anggaran yang dipotong karena dinilai tidak tepat dan sesuai, namun ketika diajukan ke DPRD DKI Jakarta usulan anggaran 'siluman' kembali muncul.
"Terus kita pakasakana tidak boleh transaksi tunai, semua transfer. Dari situ walaupun dia main saya bisa mulai lacak. Makanya permainan mulai muncul, pemborosan-pemborosan mulai muncul," ujar Ahok.
"Lalu saya mulai lagi bikin, anggaran tuh saya yang tentuin. Saya suruh bikin template. Masing-masing SKPD template-nya sama," Ahok menambahkan.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menerapkan aturan apabila ada oknum di DKI yang ketahuan bermain anggaran akan langsung dipecat sebagai PNS DKI.
"Makanya mesti pecatin terus. Ketahuan pecatin terus. Nanti dapat yang baik. Kalau kita nggak berani mecatin ya nggak jalan. Ini kan perlawanannya dari orang. Dia nggak mau tanda tangan nggak mau kerjain, atau dia jebak," ujar dia.
Menurut Ahok, selama Jakarta dipimpin oleh dirinya sudah menujukan perubahan, salah satunya soal serapan anggaran yang lebih baik karena banyaknya pekerjaan yang selama ini dilakukan.
"Jadi kita bisa belanja sesuatu yang lebih tepat dan penghematan. Kalau dulu kan orang Jakarta merasa, ini duit habis banyak tapi nggak kelihatan di lapangan," katanya.
Ahok juga menegaskan pekerjaan perbaikan jalan, normalisasi kali ciliwung dengan cara sheet pile, membeli truk sampah, semua menggunakan uang APBD DKI dan bukan dari program Corporate Social Responsibility (CSR).
"Sekarang jalanan bisa bersih kenapa? Karena beli mesin penyedot debu, pembersih jalan. Nah sekarang hampir semua alat-alat kita, mobil, alat berat semua punya kita sendiri. Kita belanja dan servisnya, pemeliharaan dikontrak dengan ATPM," kata Ahok.
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi
-
Jawab Desakan Status Bencana Nasional, Seskab Teddy: Pemerintah All Out Tangani Bencana Sumatra
-
Pramono Anung: UMP Jakarta 2026 Sedang Dibahas di Luar Balai Kota
-
Bantah Tudingan Pemerintah Lambat, Seskab Teddy: Kami Sudah Bergerak di Detik Pertama Tanpa Kamera
-
Jelang Mudik Nataru, Pelabuhan Bakauheni Mulai Dipadati Pemudik
-
Bupati Bekasi Diciduk KPK, Pesta Suap Proyek Terbongkar di Pengujung Tahun?
-
KPK Ungkap Ada Pihak yang Berupaya Melarikan Diri pada OTT di Kalsel
-
Mengapa Cara Prabowo Tangani Bencana Begitu Beda dengan Zaman SBY? Ini Perbandingannya
-
Anak SD Diduga Bunuh Ibu di Medan: Kejanggalan Kasus dan Mengapa Polisi Sangat Berhati-hati