Suara.com - Kementerian Perindustrian sedang mengembangkan prototipe kendaraan perdesaan yang pengerjaannya diserahkan kepada para siswa Sekolah Menengah Kejuruan 2 Klaten, Jawa Tengah.
"Mobil perdesaan ini kami yang desain. Nanti sifat produksinya bukan 'mass production' tapi 'job order'," kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto melalui siaran pers, Kamis (10/08/2016).
Airlangga menjelaskan pengembangan mobil perdesaan yang dilakukan Kemenperin ini mulai dari merancang membuat standar spesifikasi hingga varian produknya.
"Variannya akan disesuaikan dengan kontur pedesaan masing-masing," ujarnya.
Pengembangan mobil perdesaan yang dilakukan anak bangsa ini ditargetkan akan menggunakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) hingga 90 persen.
"Hanya saja mengenai permesinan akan menggandeng perusahaan yang sudah andal. Saat ini kami sedang cari 'bapak angkat' yang bisa kerja sama mengenai mesin dan transmisinya," tutur Airlangga.
Sembari mencarikan mitra untuk pemasok mesin, Kemenperin juga tengah memproses pendaftaran hak paten untuk mobil perdesaan ini.
"Setahun ini kita harapkan bisa selesai semua, kalau hak paten sendiri kita harapkan bisa secepatnya," ungkapnya.
Airlangga menyampaikan Kemenperin telah memfasilitasi pembentukan sentra otomotif di Jawa Tengah sebagai pusat pengembangan desain dan prototipe kendaraan perdesaan dengan tujuan mewujudkan kemandirian industri dalam negeri.
Saat ini, sentra otomotif di Jawa Tengah yang telah difasilitasi sebagai proyek percontohan, yakni pusat desain dan prototyping body SMK 2 Klaten, pusat desain dan prototyping kendaraan di SMK 2 Solo, serta pusat desain dan pengujian kendaraan di Solo Techno Park.
Airlangga menjelaskan, kendaraan multiguna yang digunakan di perdesaan berfungsi sebagai alat angkut serta untuk mengolah hasil pertanian dan perkebunan yang dapat disesuaikan dengan daerah penghasil.
"Kendaraan multiguna ini dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dipedesaan, khususnya pada sektor pertanian serta industri kecil dan menengah," tuturnya.
Peluang pasar untuk kendaraan pedesaan, menurut Airlangga, masih cukup besar dengan segmen di bawah 1000 cc.
"Kami tengah melakukan pengkajian pasar dan hingga saat ini terus berkoordinasi dengan pemda-pemda dan Kementerian Pertanian untuk penggunaan mobil perdesaan ini," ujarnya.
Langkah lainnya dalam pengembangan mobil perdesaan, Kemenperin telah memfasilitasi pembentukan Institut Otomotif Indonesia (IOI) untuk menjadi mitra strategis dalam upaya membantu penyempurnaan dan desain produk menuju produksi termasuk penyiapan program layanan purna jual.
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting