Suara.com - Sedikitnya 36 anggota kelompok militan ISIS akan menjalani hukuman gantung atas perintah Presiden Irak Fuad Masum pekan ini. Mereka terbukti ikut terlibat dalam pembantaian sekitar 1.700 tentara Irak di Kamp Speicer, wilayah Tikrit.
Keputusan Presiden Fuad didukung oleh keluarga 1.700 tentara yang tewas, namun dikecam lembaga kemanusiaan internasional. Irak dianggap telah melanggar keadilan dan haka asasi manusia.
Otoritas Irak memastikan 36 dari 40 militan ISIS yang didakwa terlibat pembunuhan massal di Kamp Speicher di Tikrit akan segera dieksekusi pekan ini.
Perintah ini turun setelah mereka terbukti ikut terlibat dalam pembantaian tentara Irak lewat rekaman video pembantaian yang beredar.
Kekejaman pembunuhan massal ISIS terhadap tentara Irak di wilayah Kamp Speicher 12 Juni 2014 silam diceritakan prajurit yang berhasil melarikan diri.
Waktu itu, sejumlah personel militer pemerintah Irak diangkut dengan sebuah truk dan dijanjikan akan dipulangkan ke rumah mereka. Bukannya bebas, mereka malah dibawa ke tepian sungai dan satu persatu ditembak dari jarak dekat. (Metro)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah