Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan Indonesia akan mempercepat penjajakan sejumlah kerja sama internasional termasuk Perjanjian Kemitraan Trans-Pasifik (TPPA).
Hal itu dijelaskan Menlu Retno di Jakarta, Selasa (17/8/2016) ketika menjelaskan sikap Presiden Joko Wido yang menyampaikan masalah kerja sama internasional di DPR, Selasa.
Presiden Joko Widodo dalam pidato kenegaraan HUT RI ke-71 menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia akan mempercepat penjajakan berbagai kerja sama perdagangan internasional dan mempertimbangkan partisipasi Indonesia dalam kemitraan ekonomi internasional.
Presiden kemudian mencontohkan seperti "Trans-Pacific Partnership Agreement" (TPPA) dan "Regional Comprehensive Economic Partnership" (RCEP).
"Sejauh ini TPPA itu sedang dikaji. Sedang dilakukan 'cost analysis' tentang keuntungan dan kerugian (bergabung dalam TPP). Kajian itu dilakukan di bawah Kemenko Perekonomian," ujar Menlu Retno.
Dia juga menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia juga masih turut berpartisipasi dalam proses negosiasi RCEP.
"Yang perlu saya sampaikan, RCEP juga masih dinegosiasikan dan itu belum selesai. TPP pun kita sedang pelajari semuanya, kita bikin analisis dan sebagainya," jelas dia.
Sehubungan dengan kemungkinan adanya kebijakan yang tumpang tindih nantinya terkait rencana Indonesia untuk bergabung dalam TPPA dan RCEP, yang juga dibarengi dengan proses Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Menlu Retno mengatakan pemerintah sedang melakukan kajian.
"Tentunya ada beberapa pasal yang sama (dalam TPPA dan RCEP), tetapi itu tidak sama persis," kata dia.
Sebelumnya, mantan Deputi Negosiator Vietnam untuk Kemitraan Trans-Pasifik (Trans Pacific Partnership/TPP) Duta Besar Nguyen Nguyet Nga mengatakan bahwa TPP akan memberi manfaat besar bagi perekonomian Indonesia, sehingga dia mendorong Indonesia untuk bergabung dalam kemitraan tersebut.
"Indonesia sangat penting untuk masuk dalam TPP. Indonesia bisa mendapatkan keuntungan besar dengan bergabung dalam TPP," kata Dubes Nguyen Nguyet Nga.
Menurut Dubes Nga, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan besar jika memutuskan bergabung dalam TPP.
Dubes Nga memaparkan beberapa manfaat yang bisa diperoleh Indonesia bila bergabung dalam TPP, salah satunya manfaat yang terkait dengan diversifikasi atau penganekaragaman pasar.
Kemitraan Trans-Pasifik, menurut Nga, juga bisa membantu Indonesia dalam memperluas pasar ekspor, mendorong restrukturisasi ekonomi, memberikan dorongan bagi pertumbuhan ekonomi, dan membangun konektivitas dengan negara-negara utama kekuatan ekonomi.
Selain itu, kata dia, TPP dapat mendukung Indonesia dalam pengembangan intensif dan reformasi sosial ekonomi.
Manfaat lainnya dari TPP bagi Indonesia, lanjut Dubes Nga, adalah memberikan posisi yang lebih baik untuk Indonesia dalam negosiasi perjanjian perdagangan bebas (FTA) lainnya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta