Suara.com - Pansus terorisme meminta masukan dari Badan Intelijen Negara untuk pembahasan RUU terorisme. Anggota Pansus Terorisme Nasir Djamil mengatakan masukan BIN ini diperlukan untuk mengetahui peta terorisme di Indonesia.
"Dalam analisa BIN kita ini, seberapa besar sebenarnya potensi atau kekuatan ISIS di Indonesia. Kedua seberapa besar kemampuan badan intelijen kita untuk memberikan early warning kepada WNI baik yang ada di Indonesia maupun yang diluar Indonesia menyangkut kejadian-kejadian akan terorisme," kata Nasir di DPR, Kamis (1/9/2016).
Ketiga, dia menambahkan, supaya lembaga intelijen mampu berkordinasi dan tidak berjalan sendiri-sendiri. Sebab, kata Nasir, hampir setiap lembaga negara memiliki intelijen sendiri, seperti Jaksa, TNI, dan Polri, yang berjalan sendiri-sendiri. Dia pun berharap ada sinkronisasi dari intelijen ini.
"Sayangnya memang intelijen kita ini ada intelijennya masing-masing pascaorba. Sehingga koordinasi ini tidak berjalan dengan baik. Begitu juga yang namanya BIN yang ada di daerah-daerah. Ini yang kita tadi minta kemudian formulasinya nanti di UU terorisme," ujar dia.
"Artinya fungsi-fungsi intelijen dalam UU intelijen terkait dengan fungsi BIN itu, kita coba formulasi kan dalam revisi UU ini. Karena mereka punya fungsi penggalangan juga, keamanan juga punya fungsi, penyelidikan juga punya fungsi," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Skandal Haji 2024: KPK Bongkar Pembagian Kuota Ilegal, 300 PIHK Diperiksa!
-
Gebrakan Prabowo Bentuk Ditjen Pesantren Langsung Tuai Pro Kontra
-
Lamban Lindungi Rakyat dari Rokok dan Gula, 32 Organisasi Desak Pemerintah Tegakkan PP Kesehatan
-
Soroti Vonis 11 Warga Adat Maba Sangaji, DPR: Cermin Gagalnya Perlindungan HAM dan Lingkungan
-
Komisaris Transjakarta Pilihannya Ikut Demo Trans7, Begini Respons Pramono
-
Amnesty Sebut RUU KKS Batasi Kebebasan Berekspresi: Indonesia Bisa Jatuh ke Level Berbahaya!
-
Sekolah Rakyat Libatkan TNI-Polri: Solusi Disiplin atau Justru... ? Ini Kata Mensos!
-
'Sentilan' Keras DPR ke KPU: Bisa Naik Pesawat Biasa, Kenapa Harus Pakai Private Jet?
-
Terkuak di Sidang, Asal Narkotika Ammar Zoni dkk di Rutan Salemba dari Sosok Andre, Begini Alurnya!
-
Fakta Baru Kasus Suami Bakar Istri di Jatinegara: Pelaku Ternyata Residivis Pengeroyokan Anggota TNI