Suara.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dalam menanggulangi penyebaran paham radikal dan terorisme.
"Kami merangkul semua pihak untuk mencari fomula yang pas dalam upaya menanggulangi pihak-pihak yang sudah terpapar dan mencegah untuk pihak-pihak yang belum terpapar paham radikal terorisme," kata Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius usai bertemu Majelis Pengurus Pusat ICMI di Jakarta, Jumat (2/9/2016).
Sebelumnya BNPT sudah bertemu sejumlah instansi dan ormas dalam rangka meminta masukan sekaligus mengajak bersama-sama menanggulangi radikalisme dan terorisme. Lembaga yang ditemui di antaranya Komnas HAM, MUI, Muhammadiyah, dan NU.
Selama ini BNPT menggunakan metode turun ke lapangan untuk memberikan pencerahan deradikalisasi dengan melibatkan para pakar, akademisi, ulama, dan juga para mantan teroris.
Menurut Suhardi upaya penanggulangan radikalisme terorisme memang harus masif karena paham radikal terorisme sudah masuk ke berbagai ruang. Di kalangan lembaga pendidikan bukan hanya pendidikan tinggi yang terpapar paham tersebut, namun sudah menyentuh jenjang sekolah dasar.
"Kalau tidak diantisipasi dengan baik sejak saat ini bisa terbayang apa yang akan terjadi di negara ini nantinya, apalagi dengan kemajemukan yang dimiliki bangsa ini," katanya.
Seentara itu, Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie mengapresiasi langkah BNPT memperluas kemitraan dalam penanggulangan radikalisme terorisme dengan kesadaran bahwa tugas itu tidak bisa ditangani sendirian.
Ia mengatakan ICMI akan membantu BNPT dalam mengatasi radikalisme dan terorisme yang saat ini sudah mengarah kepada kalangan terpelajar, bukan hanya di tingkat akar rumput seperti di kalangan orang miskin, terbelakang dan sebagainya yang selama ini diasumsikan.
Menurut Jimly, banyak orang bergelar doktor, profesor terpengaruh paham radikal terorisme. Ia juga mencontohkan seorang dokter di Kalimantan beberapa waktu lalu yang diduga bergabung dengan kelompok radikal.
"Jadi, metode 'brainwash' yang dilakukan kelompok teroris ini ternyata efektif, dan itu merebak ke mana-mana," ujarnya.
Menurut Jimly, Indonesia tidak bisa maju kalau memelihara budaya kekerasan. Oleh karena itu, budaya kekerasan yang selama ini ada harus dihilangkan.
"Untuk itu, ICMI akan membantu BNPT dalam mengatasi radikalisme terorisme dengan menggerakkan roda deradikalisasi dan kontraradikalisasi," katanya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026
-
Istana Bantah Presiden Prabowo Kirim Surpres Penggantian Kapolri ke DPR, Mensesneg: Belum Ada