Suara.com - Presiden Joko Widodo menandatangani Deklarasi Satu ASEAN Satu Respons Penanggulangan Bencana di dalam dan di luar kawasan Asia Tenggara. Penandatanganan itu dilakukan bersama 9 pemimpin negara anggota ASEAN lainnya.
Penandatanganan deklarasi tersebut masuk dalam rangkaian agenda para pemimpin negara ASEAN di hari pertama Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN Ke-28 dan KTT Terkait ASEAN Ke-29 di National Convention Center (NCC) Vientiane, Laos, Selasa (6/9/2016).
"Para kepala negara dan pemerintahan ASEAN menandatangani Deklarasi 'One ASEAN One Response on Disaster' untuk meningkatkan kecepatan respons ASEAN dalam manajemen bencana, mobilisasi sumber daya, dan koordinasi ASEAN," kata Menteri Luar Negeri dalam jumpa pers di NCC Vientiane.
Menurut Menlu Retno, Deklarasi Satu ASEAN Satu Respons terhadap Bencana tersebut diperlukan untuk meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam mekanisme yang efektif untuk menanggulangi bencana di kawasan.
Salah satu bentuk konkret dalam Deklarasi Satu ASEAN tersebut adalah untuk memperkuat mekanisme ASEAN Humanitarian Assistance (AHA Center) yang selama ini telah ada sebagai badan khusus untuk membantu negara-negara ASEAN yang terkena musibah.
Lebih lanjut, Menlu menjelaskan bahwa Deklarasi Satu ASEAN Satu Respons tersebut juga merupakan hasil dari keinginan ASEAN untuk melangkah lebih maju dalam mitigasi bencana yang pada awalnya disepakati melalui Perjanjian tentang Manajemen Bencana dan Respons Keadaan Darurat (AADMER) pada Desember 2007.
Selanjutnya, pada 2011, ASEAN melaksanakan mandat AADMER untuk mendirikan AHA Center yang kantor sekretariatnya berada di Jakarta.
Di awal pembukaannya, selain menyediakan tempat dan fasilitas untuk AHA Center, Indonesia juga berkontribusi sebesar 600 ribu dolar AS untuk operasioanal bantuan kemanusiaan ASEAN.
Selain menandatangani Deklarasi Satu ASEAN Satu Respons Penanggulangan Bencana, pada hari pertama KTT tersebut Presiden Joko Widodo juga menghadiri peluncuran Rencana Acuan Konektivitas ASEAN (MPAC) 2025 dan penandatanganan Rencana Kerja Integrasi ASEAN. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka