Suara.com - Kejaksaan Negeri Pelalawan di Provinsi Riau menyidik dugaan korupsi di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Pelalawan dalam proyek cetak sawah baru pada tahun 2012 dan 2013.
"Perkara ini telah ditingkatkan menjadi penyidikan pada awal September 2016 ini," kata Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Pelalawan Yuriza Antoni, di Pekanbaru, Sabtu (10/9/2016).
Namun menurutnya, penyidik belum menetapkan pihak yang diduga bertanggungjawab dalam perkara tersebut.
"Ini masih penyidikan umum. Belum ada tersangkanya," ujarnya lagi.
Ia menjelaskan, penyidik masih fokus untuk terus mengumpulkan bukti dan keterangan. Sejauh ini, lanjutnya, sekitar 15 saksi yang telah menjalani pemeriksaan.
"Saksi yang diperiksa dari Pelaksana Teknis Kabupaten Pelalawan dan Provinsi Riau," ujar Yuriza.
Dugaan korupsi cetak sawah ini merupakan salah satu perkara yang menjadi perhatian Korps Adhyaksa untuk diselesaikan karena sempat mengendap beberapa waktu. Setelah melalui rangkaian penyelidikan, Kejari Pelalawan meyakini proyek yang terdapat di beberapa kecamatan di Pelalawan, seperti Kecamatan Teluk Meranti, Kuala Kampar, Pelalawan, dan Langgam, tercium adanya unsur pidana.
Infomrasi yang diperoleh, anggaran proyek ini bersumber dari APBN, dan dilaksanakan oleh Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Pelalawan. Dalam pelaksanaannya, proyek cetak sawah ini diketahui mayoritas gagal, sehingga diduga ada unsur korupsi di dalamnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah