Kepala Lembaga Pendidikan Kepolisian (Lemdikpol), Komisaris Jenderal Polisi, Syafruddin resmi menjadi Wakil Kapolri setelah dilantik oleh Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian pada Sabtu (10/9/2016) pagi. Dalam acara serah terima jabatan yang dilakukan di Ruang Rapat Utama gedung Mabes Polri, jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan tersebut, Syafruddin menyampaikan janjinya untuk setia dan taat pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan siap menjalankannya tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
"Bahwa Akan memegang rahasia sesuatu yang menurut sifatnya atau menurut perintah harus saya rahasiakan, bahwa saya tidak akan melakukan korupsi kolusi dan nepotisme dan gratifikasi berupa apa saja dari atau kepada siapapun juga yg diduga atau patut diduga untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya jabatan dan pekerjaan," kata Syafruddin mengikuti pernyataan yang dibacakan oleh Kapolri di Mabes Polri.
Dalam sumpahnya tersebut, Alumnus Akademi Kepolisian angkatan Tahun 1985 tersebut juga berjanji akan bekerja dengan jujur dalam melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepadanya.
"Bahwa saya akan bekerja dengan jujur, disiplin, bertanggung jawab, cermat, untuk kepentingan masyarakat bangsa dan negara," kata Mantan Ajudan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Tahun 2004 tersebut.
Dalam acara serah terima jabatan pada hari ini, hadir juga Mantan Wakapolri yang saat ini sudah menjadi Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Polisi Budi Gunawan. Selain itu, sejumlah anggota dari Komisi Kepolisian juga turut hadir dalam pelantikan Mantan Wakil Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara pada Tahun 2009 tersebut. Sementara dari pihak DPR, hadir Maruarar Sirait yang pada acara berlangsung berada di samping BG.
Sebelumnya, Tito mengatakan bahwa pemilihan Syafruddin didasari faktor kemampuan dan pengalaman. Menurut dia, Syafruddin merupakan polisi yang mumpuni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO