Suara.com - Korea Utara menertawai rencana saksi lanjutan yang akan dilakukan PBB menyusul tes nuklir kelimanya baru-baru ini. Malah, mereka mengancam akan melakukan tes nuklir dengan kekuatan yang jauh lebih besar lagi.
"Rencana sanksi yang akan dilakukan Obama dan sekutunya sangat menggelikan. Kebijakana 'kesabaran' mereka sudah habis, dan sudah seharusnya jangan campur tangan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut seperti dikutip biro berita KNCA.
"Kami tegaskan, kuantitas dan kualitas nuklir akan terus ditingkatkan untuk melindungi kedaulatan negara kam, juga untuk berjaga-jaga menghadapi perang nuklir dengan Amerika," lanjutnya.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat Barrack Obama beserta Presiden Korsel Park Geun-hye dan Perdana Menteri Jepang Hinzo Abe telah sepakat bekerjasama dengan Dewan Keamanan PBB untuk memberikan sanksi lanjutan kepada Korut.
"Kami akan bekerjasama dengan DK PBB untuk membicarakan sanksi lanjutan bagi Korut," kata Park Geun.
Seperti diberitakan sebelumnya, Korut baru saja melakukan tes nuklir kelimanya-diklaim sebagai yang terbesar. Saking hebatnya ledakan, terjadi guncangan permukaan bumi dan getarannya terasa hingga ke negara tetangga.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
- Besok Bakal Hoki! Ini 6 Shio yang Dapat Keberuntungan pada 13 November 2025
Pilihan
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
-
SoftBank Sutradara Merger Dua Musuh Bebuyutan GoTo dan Grab
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
Terkini
-
Soal Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto, Waketum Golkar Tak Mau Ada Polemik Berkepanjangan
-
Dinkes DKI Sebut Tak Ada Rumah Sakit Tolak Rawat Pasien Baduy, Hanya Diminta...
-
Politisi PDIP Dukung Pihak yang Gugat Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto, Bakal Ikut?
-
Stop 'Ping-pong' Pasien BPJS: Sistem Rujukan Berjenjang Didesak Dihapus, Ini Solusinya
-
Divonis 18 Tahun, Kejagung Bakal Eksekusi Zarof Ricar Terdakwa Pemufakatan Jahat Vonis Bebas Tannur
-
Kasus Korupsi Smartboard Seret 3 Perusahaan di Jakarta, Kejati Sumut Sita Dokumen Penting
-
Lindungi Ojol, Youtuber hingga Freelancer, Legislator PKB Ini Usul Pembentukan RUU Pekerja GIG
-
Eks Danjen Kopassus Soenarko Santai Hadapi Wacana Abolisi: Kasus Makar Saya Cuma Rekayasa dan Fitnah
-
Pemerintah Bakal Kirim 500 Ribu TKI ke Luar Negeri Tahun Depan, Ini Syarat dan Sumber Rekrutmennya
-
5 Fakta Panas Kasus Ijazah Palsu Wagub Babel: Kampus Ditutup, Diperiksa 5 Jam Penuh