Suara.com - Pemerintah Indonesia mengecam uji coba peluncuran peluru kendali balistik Korea Utara yang kemudian kemudian jatuh di Jepang. Peristiwa tersebut telah meningkatkan tensi ketegangan di Semenanjung Korea.
"Indonesia tentunya mengecam dan merasa prihatin, mengingat meningkatnya tensi di Semenanjung Korea," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir, di ruang Palapa, gedung Kemenlu, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Kamis (4/8/2016).
Indonesia berharap negara-negara Asia, khususnya Asia Tenggara, tidak terprovokasi oleh peristiwa tersebut.
"Minggu lalu, juga ada semangat di Asean, di mana menteri di negara Asean mengeluarkan statement untuk menjaga peace and stablity di Asean. Kita berharap semua negara berpartisipasi untuk terus menjaga kedamaian itu. Untuk tidak teprovokasi, berupaya untuk mengurangi tensi di kawasan," kata Nasir.
Sebelumnya, PBB telah melarang Korea Utara untuk mengembangkan teknologi nuklir dan rudal balistik.
Pada Juni lalu, Korea Utara juga melakukan uji coba rudal yang mampu meluncur lebih dari 1.400 kilometer. Jangkauan rudal ini dianggap membahayakan AS, Korsel, dan Jepang.
Meski dikecam, pada Juli, Korea Utara kembali uji coba menembakkan tiga rudal balistik.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Jejak Kim Jong Un Dihapus Usai Bertemu Putin di China, Bawa Toilet ke Luar Negeri!
-
Korea Utara Ubah Strategi Militer: Jumlah Nuklir Ditingkatkan
-
CEK FAKTA: Disangka Anti-Zionis Garis Keras, Ini Sikap Sebenarnya Korut
-
CEK FAKTA: Korea Utara Eksekusi Pendukung Zionisme, Benarkah?
-
Update Ranking FIFA: Timnas Indonesia Ternyata Lewati Negara Penuh Kontroversi Ini
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Kronologi WNI Ditangkap Polisi Jepang Karena Pencurian Tas Seharga Hampir 1 Miliar
-
Aktivis Jogja 'Diculik' Aparat, YLBHI: Ini Penangkapan Ilegal dan Sewenang-wenang!
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini