Suara.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban mengungkapkan 12 saksi kasus kriminal yang menjerat pengasuh Pondok Dimas Kanjeng Taat Pribadi selama ini terus diancam. Mereka diancam pengikut Taat Pribadi agar tidak membocorkan rahasia ke orang lain.
"Ancaman yang mereka rasakan itu berupa intimidasi terhadap keluarga, karena begitu ada peristiwa itu (pembunuhan) mereka (saksi) mencoba menghindar, tapi keluarga seringkali masih mendapatkan intimidasi," kata Ketua LPSK Abdul Haris Semendawai di kantor LPSK, Jalan Raya Bogor, Cijantung, Jakarta Timur, Kamis (6/10/2016).
LPSK bergerak cepat, selain melindungi saksi, juga agar kasus segera terbongkar. Pasalnya, jika tak segera dibongkar dan ditindak, kasus serupa bisa terulang.
"Mereka menyadari bahwa ada peristiwa sebelumnya yang terjadi dimana ada yang terbunuh, makanya berdasarkan hal itu muncul rasa khawatir seperti itu. Ini juga dalam rangka mencegah juga, apabila ada kejadian yang terbunuh dan polisi sulit untuk mendapatkan informasi kasus seperti ini, makanya kita segera mengambil tindakan untuk melindungi," kata Haris.
"Saksi akan diberikan perlindungan fisik dan pemenuhan hak prosedural. Tim LPSK akan mendampingi para saksi dan mengikuti semua proses peradilan pidana dalam kasus pembunuhan Abdul Gani dan Ismail Hidayat dan dugaan penipuan serta penggelapan yang dilakukan Taat Pribadi," kata Haris.
Tag
Berita Terkait
-
Setelah di Penjara, Dimas Kanjeng Kembali Berjaya? Fakta di Balik Padepokannya yang Kembali Ramai
-
8 Kasus Dukun Palsu Pengganda Uang yang Pernah Bikin Gempar Seluruh Indonesia
-
4 Kasus Dukun Pengganda Uang yang Menggemparkan, Terbaru Kasus Mbah Slamet
-
Selain Dukun Mbah Slamet, Ini 3 Kasus Penggandaan Uang yang Telan Korban Jiwa
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
John Kenedy Apresiasi Normalisasi Sungai di Wilayah Bencana, Pemulihan Bisa Lebih Cepat
-
Presiden Buruh: Tidak Masuk Akal Jika Biaya Hidup di Jakarta Lebih Rendah dari Kabupaten Bekasi
-
Kronologi dan 6 Fakta Tenggelamnya Kapal KM Putri Sakinah di Labuan Bajo yang Menjadi Sorotan Dunia
-
KPK Panggil Eks Sekdis Kabupaten Bekasi yang Sempat Diamankan Saat OTT
-
Pramono Anung: Kenaikan UMP Jakarta Tertinggi, Meski Nominalnya Kalah dari UMK Bekasi
-
Polri Kerahkan Tambahan 1.500 Personel, Perkuat Penanganan Bencana Sumatra
-
Cekcok Ponsel Berujung KDRT Brutal di Sawangan, Polisi Langsung Amankan Pelaku!
-
Buruh KSPI Demo Dekat Istana: Tuntut UMP DKI Jadi Rp5,8 Juta, Anggap Angka Pramono Tak Sesuai KHL
-
Menuju Fase Rehabilitasi: Pemerintah Pastikan Sekolah, RSUD, dan Pasar di Sumatra Mulai Pulih
-
Arus Balik Nataru 2026 Dibayangi Kepadatan Tol, Polda Metro Siapkan 5 Skema Rekayasa Lalu Lintas Ini