Suara.com - Rusia memveto satu resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa rancangan Prancis yang akan menuntut diakhirinya serangan-serangan udara dan penerbangan militer di atas ruang udara kota Aleppo, Suriah. Veto itu menuai protes dari Inggris dan Amerika Serikat.
"Terima kasih atas aksi-aksi Anda hari ini, orang-orang Suriah akan terus meregang nyawa di Aleppo akibat pengeboman Suriah dan Rusia. Mohon hentikan sekarang," kata Duta Besar Inggris untuk PBB Matthew Rycroft kepada Dubes Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin Sabtu (8/10/2016).
Hal senada diaungkapkan Wakil Dubes Amerika Serikat untuk PBB David Pressman kepada DK PBB. Menurutnya, pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang didukung pesawat-pesawat tempur Rusia dan dukungan Iran, telah bertempur untuk merebut bagian timur Aleppo. Akibatnya, lebih 250.000 warga sipil terperangkap di sana.
"Rusia telah menjadi salah satu penyetor utama teror di Aleppo, menggunakan taktik yang biasa dilakukan para preman daripada pemerintah-pemerintah," kata David.
David mengatakan Rusia bermaksud membiarkan pembunuhan itu berlanjut dan tak turut serta menghentikannya.
Rancangan Prancis menerima 11 suara dukungan. Sedangkan China dan Angola abstein. Venezuela mengikuti Rusia dengan memberikan suara menentangnya.
Rusia menggunakan vetonya lima kali terkait sebuah resolusi PBB mengenai Suriah selama konflik yang berlangsung lebih lima tahun.
Sebuah resolusi PBB memerlukan sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto untuk diadopsi. Negara-negara yang memiliki hak veto ialah Amerika Serikat, Prancis, Inggris, Rusia dan China. (Antara).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah
-
"Rampok Uang Negara" Berujung Pemecatan: Mantan Anggota DPRD Gorontalo Bakal Jadi Supir Truk Lagi