Uni Eropa, Senin (26/9/2016), meluncurkan program bantuan kemanusiaan terbesar yang pernah dibuatnya dengan mengalokasi bantuan dana bulanan elektronik bagi satu juta pengungsi Suriah di Turki melalui Bulan Sabit Turki (Kizilay).
"Hari ini kami meluncurkan proyek kemanusiaan terbesar dan terluas yang pernah EU lakukan. (Proyek) ini akan memberikan bantuan berupa sumber pemasukan pokok bagi satu juta pengungsi Suriah," kata Christos Stylianides, Komisioner Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis, saat jumpa pers bersama Menteri Turki urusan Uni Eropa, Omer Celik.
Program bantuan itu bernilai hingga tiga miliar euro atau setara kurang lebih Rp44 triliun.
Menteri Celik menyatakan menyambut baik program EU tersebut namun, pada saat yang sama, mengkritik sistem pengiriman dana melalui organisasi-organisasi internasional.
"Mengirimkan bantuan melalui Lembaga Swadaya Masyarakat akan memperlambat proses," ujarnya.
Melalui program Jaring Pengaman Sosial Darurat (ESSN), Uni Eropa setiap bulan akan mentransfer uang sebesar 100 lira Turki (sekitar Rp437 ribu) ke kartu debet setiap penerima bantuan.
Dana tersebut bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok, seperti makanan, tempat tinggal dan transportasi, kata para pejabat EU kepada Xinhua.
Pengungsi-pengungsi yang paling rentan akan dipilih dari kalangan pemohon dan setiap keluarga akan mendapatkan satu Kartu Kizilay.
Uni Eropa telah berjanji menyediakan dana sekitar enam miliar euro (Rp88 triliun) hingga 2018 untuk membantu Turki mengurangi beban menampung sekitar tiga juta pengungsi.
Selain menyediakan bantuan dana, EU juga akan memberi pembebasan visa bagi para warga negara Turki yang bepergian ke Eropa.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah berkali-kali memperingatkan Uni Eropa bahwa Ankara tidak akan mematuhi kesepakatan soal migran jika EU lambat dalam menjalankan komitmennya.
Saat ini, Turki menampung lebih dari 250.000 pengungsi di 26 kamp, namun sekitar 90 persen pengungsi Suriah tinggal di luar kamp di daerah-daerah perkotaan dan pedesaan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
Terkini
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang
-
Pakar: PP Terbit Perkuat Perpol 10/2025, Jamin Kepastian Hukum
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?