Suara.com - Presiden The Association For International Sport for All (TAFISA), Ju-Ho Chong, terkagum-kagum ketika mengunjungi Museum Olahraga Nasional di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) di Jakarta, Selasa (11/10/2016).
Chong tidak datang sendirian, melainkan bersama sekitar 500 delegasi dari 85 negara yang mengikuti ajang The 6th TAFISA World Sport for All Games 2016 di Jakarta.
"Museum olahraga ini tidak hanya menampilkan koleksi cabang olahraga prestasi, tapi juga peralatan untuk tradisional dan rekreasi. Itu yang membuat museum ini berbeda dengan museum olahraga lainnya," kata pria asal Korea Selatan tersebut yang berkunjung menjelang penutupan Tafisa di Ancol.
Di antara peralatan olahraga rekreasi dan tradisional yang diperagakan di museum yang berada di arena seluas 1,5 hektare tersebut adalah egrang, dagongan dan dakon (congklak).
Hal senada disampaikan Bago Deo, peserta TAFISA Games 2016 yang berasal dari Uganda yang datang bersama delapan orang rekannya dan baru pertama kali berkunjung ke Indonesia.
"Dari museum ini saya setidaknya mulai mengenal bahwa Indonesia ternyata mempunyai prestasi yang cukup bagus di pentas Olimpiade," kata Bago setelah menyaksikan berbagai koleksi dan foto-foto pahlawan olahraga Indonesia, terutama dari cabang bulu tangkis dan angkat besi.
Pria bertubuh tegap dan berkulit hitam legam tersebut, juga menyatakan terkesan dengan luasnya areal TMII yang menampilkan berbagai rumah adat dan budaya seluruh provinsi di Indonesia.
"Sayang saya di sini (Jakarta) hanya selama berlangsungnya TAFISA. Sebenarnya saya ingin berkunjung ke beberapa wilayah Indonesia lainnya, seperti Bali dan Yogyakarta," ucap Bago yang berasal dari ibu kota Uganda, Kampala.
Sementara Kepala Museum Olahraga Nasional Herman Chaniago mengaku sangat gembira dengan antuasiasme kehadiran delegasi dari 85 negara tersebut.
"Ini termasuk sejarah bagi Museum Olahraga Nasional karena dikunjungi lebih dari 500 tamu dari 85 negara pada saat yang bersamaan," tutur Herman.
Dari perbincangan dengan beberapa delegasi, Herman mengatakan bahwa tidak banyak negara yang memiliki koleksi peralatan olahraga tradional karena lebih fokus pada cabang olahraga prestasi, terutama yang dipertandingkan di tingkat regional dan Olimpiade.
"Saya berharap, ke depan, masyarakat umum semakin tertarik untuk berkunjung ke Museum Olahraga Nasional ini, agar mereka bisa melihat bagaimana perjuangan para atlet mengharumkan Merah Putih di ajang internasional," ujar Herman, berharap.
Sebelum berkunjung ke Museum Olahraga Nasional, delegasi Tafisa juga mengunjungi anjungan Sumatera Utara, Sulawesi Selatan dan Keong Emas.
TAFISA Games atau Pesta Olahraga Rekreasi dan Tradisional Seluruh Dunia yang berlangsung sejak 6 Oktober lalu, akan ditutup secara resmi hari ini di Pantai Carnaval ABC Mall Ancol Jakarta. (Antara)
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Terduga Pelaku Pengeboman di SMAN 72 Jakarta Dikenal Pendiam, Suka Koleksi Gambar dan Foto Berdarah
-
Pelaku Ledakan SMA 72 Jakarta Korban Bullying? Pengakuan Teman Sekolah Bikin Merinding
-
7 Fakta Ledakan di SMAN 72 Jakarta: Pesan di Airsoft Gun Hingga Lokasi Dekat TNI AL
-
Gerindra Dukung Soeharto dan Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional: Keduanya Pemimpin Berhasil
-
Breaking News! KPK Tangkap Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko Terkait Jual Beli Jabatan
-
Bom Rakitan di SMAN 72 Jakarta, Saksi Mata: Ada Siswa Diduga Ingin Balas Dendam dan Bunuh Diri
-
Polri Laporkan Ledakan di SMAN 72 ke Prabowo, Apa Dugaannya?
-
Wamenko Polkam Sebut 2 Senpi Kasus Ledakan SMAN 72 Cuma Mainan: Jangan Dibilang Aksi Teroris!
-
Legislator PDIP: Soeharto Tak Layak Jadi Pahlawan, Rekam Jejaknya Terlalu Kelam!
-
Maman Ditabrak sampai Terpelanting! Siswa Panik Selamatkan Diri saat Ledakan di Masjid SMAN 72 Jakut