Suara.com - Ketua DPR Ade Komarudin berharap Operasi Pemberantasan Pungutan Liar yang dilakukan Pemerintah tidak hanya sementara. Menurutnya, pemberantasan pungli harus dilakukan secara konsisten lantaran Pungli semacam ini sudah menggurita di sejumlah institusi.
"Gerakan itu gerakan yang konsisten dijalankan, jangan angot-angotan," kata Ade di DPR, Rabu (12/10/2016).
Menurutnya, Pungli sudah ada sejak lama karenanya perlu gebrakan untuk penghapusan pungli itu sendiri. Dia pun berharap, pemerintah memiliki program untuk menghapus pungli baik di birokrasi pemerintah pusat, atau di daerah, dengan sistem pelayanan publik yang lebih konstiten.
"Juga bisa dengan teknologi digital cukup canggih dan itu tidak memungkinkan bagi pihak yang melayani dan tidak melayani melakukan hal seperti kemarin," ujarnya.
Dia mencontohkan di Kabupaten Banyuwangi, sistem pelayanan publiknya sudah sangat terbuka. Bahkan, di setiap desa anggaran pemasukan daerahnya sudah masuk dana digital.
"Jadi setiap saat pak bupati tinggal mengawasi dari ponsel, jadi tidak memungkinkan pak bupati tak mengetahui hal-hal yang terjadi daerahnya," ujar dia.
Meski demikian, politikus Golkar ini memberikan apresiasi terhadap pemerintah yang menerbitkan paket kebijakan hukum yang salah satu programnya adalah Operasi Pemberantasan Pungli.
"Saya kira begitu pemerintah mengeluarkan kebijakan paket soal hukum itu berarti kita akan melakukan pembaharuan Indonesia sangat baik," ujarnya.
"Saya meyakini paket kebijakan hukum itu bukan hanya pertama ini. Pertama harus umum dulu, bertahap dilakukan oleh pemerintah dan banyak sekali pembaharuan hukum yang harus dilakukan," tambah dia.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka