Suara.com - Kekecewaan atas hasil di Grand Prix Malaysia, Minggu (30/10/2016), masih membekas di hati pebalap MotoGP dari tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi.
Rossi menilai, peluangnya jadi pemenang sejatinya sangatlah besar. Namun, buruknya sistem pengereman motor Yamaha YZR-M1 di akhir-akhir perlombaan membuatnya harus rela hanya finis di urutan kedua.
Balapan yang berlangsung selama 20 putaran itu sendiri dimenangkan pebalap dari tim Ducati, Andrea Dovizioso. Sedangkan, tempat ketiga diraih Jorge Lorenzo (Movistar Yamaha).
Sementara itu, satu-satunya yang bisa membuat Rossi bersenang hati adalah berhasil mengamankan posisinya sebagai runner-up MotoGP musim ini.
Dalam hal ini, dia berhasil mengalahkan rivalnya, Lorenzo, yang sebelumnya memang menjadi misi utama Rossi setelah gelar juara dunia diraih pebalap Repsol Honda, Marc Marquez.
"Saya menyesal tidak bisa menang. Tapi, di sisi lain, penting bagi saya untuk tetap berada di depan Lorenzo, menjadi runner-up MotoGP musim ini," kata Rossi.
"Saya ingin sekali menang, khususnya karena di awal-awal lomba saya membalap dengan sangat baik, merasa nyaman, dan percaya bisa menang."
"Selamat untuk Dovizioso, saya turut bahagia untuknya, meskipun saya lebih suka dia tak kalahkan saya. Dovizioso, (Dani) Pedrosa, (Cal) Crutchlow...mereka semua telah bersaing luar biasa dengan saya," pungkas Rossi. (Tuttomotori)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!