Israel, pada hari Senin (7/11/2016), secara resmi menolak undangan Prancis untuk mengikuti konferensi soal Timur Tengah di Paris tahun ini. Israel menganggap pertemuan itu mengalihkan tujuan perundingan langsung dengan Palestina.
Dalam suatu pertemuan di Jerusalem bersama penasihat keamanan nasional sementara Israel dan penasihat diplomatik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, utusan Prancis Pierre Vimot dikabari bahwa Israel tidak mau terlibat dalam upaya membangkitkan kembali perundingan, yang buyar pada 2014.
"(Mereka) mengatakan kepada utusan Prancis secara jelas dan tegas bahwa sikap Israel untuk memajukan proses perdamaian dan mencapai kesepakatan hanya akan diterapkan melalui perundingan langsung antara Israel dan Otoritas Palestina," kata kantor PM Netanyahu melalui pernyataan.
Vimont, yang kemudian bertemu dengan para pejabat Palestina di Ramallah, tidak memberikan komentar soal pertemuannya itu. Namun, kementerian luar negeri Prancis mengatakan pihaknya masih berencana untuk menyelenggarakan konferensi Timur Tengah pada akhir tahun ini.
Saeb Erekat, seorang pejabat tinggi Palestina, mengatakan Vimon telah menjelaskan pada pertemuan tersebut bahwa Prancis akan mengeluarkan undangan terkait pelaksanaan konferensi Desember.
Juru bicara Presiden Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rdainah, mengatakan, "Kami mendukung dan menyambut baik penyelenggaraan konferensi, tidak soal apakah Israel berpartisipasi atau tidak." Prancis, tahun ini, telah beberapa kali berupaya menghidupkan kembali proses perdamaian dengan menyelenggarakan konferensi awal pada Juni.
Pada konferensi Juni, Perserikatan Bangsa-bangsa, Uni Eropa, Amerika Serikat dan negara-negara besar Arab berkumpul untuk membahas berbagai proposal. Pembahasan berlangsung tanpa kehadiran pihak Israel maupun Palestina.
Rencana yang dibuat dalam pertemuan itu adalah melangsungkan konferensi lanjutan sebelum akhir tahun dengan melibatkan Israel dan Palestina.
Pertemuan Juni sekaligus melihat kemungkinan apakah kedua pihak berseteru itu untuk bisa dibawa ke meja perundingan.
Perundingan terakhir antara Israel dan Palestina, yang didukung AS, pada 2014 gagal.
Israel, yang menganggap Amerika Serikat sebagai perantara utama di Timur Tengah, telah sekian lama meyakini bahwa perundingan langsung dengan Palestina bisa mengarah pada perdamaian dan. Sebaliknya, Israel melihat upaya-upaya Prancis tersebut sebagai suatu pengalihan.
Palestina mengatakan pihaknya tidak akan melanjutkan perundingan dengan Israel sampai Israel menghentikan pembangunan permukiman di tanah Palestina yang didudukinya dan yang diproyeksikan Palestina sebagai wilayah untuk membentuk negara independen. Perundingan, menurut Palestina, juga bisa dimulai kembali hanya jika Israel memenuhi komitmen-komitmennya, termasuk membebaskan para tahanan. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Ketimbang Berpolemik, Kubu Agus Diminta Terima SK Mardiono Ketum PPP: Digugat pun Bakal Sia-sia?
-
Bima Arya: PLBN Sebatik Harus Mampu Dongkrak Ekonomi Masyarakat Perbatasan
-
Jangan Lewatkan! HUT ke-80 TNI di Monas Ada Doorprize 200 Motor, Makanan Gratis dan Atraksi Militer
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?