Suara.com - Metropolitan Baru Palembang Raya merupakan salah satu kawasan yang ditetapkan dalam RPJMN 2015-2019. Kawasan metropolitan baru tersebut mencakup Kota Palembang sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), sebagian Kabupaten Banyuasin, sebagian Kabupaten Ogan Ilir, dan sebagian Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ir Rido Matari Ichwan, MCP mengatakan, salah satu bentuk dukungan yang dilakukan BPIW adalah melakukan perencanaan pengembangan infrastruktur PUPR terpadu di kawasan metropolitan baru tersebut.
Untuk itu BPIW akan membuat masterplan pengembangan Metropolitan Baru Palembang Raya, yang dilengkapi dengan program pembangunan infrastruktur sebagai acuan dalam pengembangan infrastruktur PUPR.
Hal itu disampaikan Rido, saat pelaksanaan Seminar Pengembangan Metropolitan Palembang Raya, di Aula Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, di Palembang, Selasa (15/11/2016).
Menurut Rido, seminar tersebut digelar untuk menjaring aspirasi, menyerap rekomendasi kajian, studi, dan mengakomodasi masukan dari praktisi dan akademisi perencanaan perkotaan.
“Total penduduk Kawasan Metropolitan Palembang Raya ini mencapai 3,5 juta jiwa pada tahun 2015, dan ini menjadi kekuatan besar untuk tersedianya sarana perkotaan yang memadai. Kota Palembang menjadi kota inti dari kota-kota sekitarnya. Untuk itu, dalam seminar ini diperlukan masukan dari berbagai kalangan, misalnya apakah perlu tata ruang khusus bagi Kota Palembang,” tutur Rido.
Palembang Berperan Sebagai Kota Inti Pusat Perdagangan
Lebih lanjut ia menjelaskan, konsep pengembangan Metropolitan Palembang Raya menitikberatkan pada pengembangan dua kota inti dengan fungsi yang berbeda, dimana Tanjung Api-api sebagai pengembangan industri dan Kota Palembang sebagai pengembangan perdagangan dan jasa.
Kemudian ada pengembangan kota-kota satelit yang mandiri dengan fungsi berbeda-beda. Kota Palembang berperan sebagai kota inti yang merupakan pusat perdagangan dan Jasa Skala Nasional.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Api-api sebagai Kota Satelit I, merupakan pusat industri pengolahan. Perkotaan Indralaya dan Kayu Agung sebagai Kota Satelit II, merupakan pusat perdagangan dan Jasa Skala Kabupaten.
Kawasan Jakabaring, Talang Kelapa, dan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Telang sebagai kawasan pendukung metropolitan dalam penyediaan perumahan. Kawasan Kertapati sebagai kawasan penghubung inter atau intra Metropolitan Palembang.
Dalam pengembangan Metropolitan Palembang Raya, menurut Rido, dilakukan dengan pendekatan Wilayah Pengembangan Strategis (WPS), yakni WPS 5 Jambi-Palembang-Bangka Belitung dan WPS 6 Merak-Bakauheni-Bandar Lampung-Palembang-Tanjung Api-api.
“Jadi kita membangun infrastruktur seperti jalan tol, penyediaan perumahan yang layak huni, penataan kawasan kumuh, penyediaan air bersih dan sanitasi,” ungkapnya.
Kegiatan yang diadakan Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan BPIW ini juga menghadirkan beberapa narasumber, seperti mantan Wali Kota Palembang, Eddy Santana Putra, dan Ibnu Syabri dari SAPPK ITB. Selain itu narasumber dari Universitas Sriwijaya, Erika Buchori, DR Dinar DAP, Eddy Ganefo, dan Hardayani Haruno, Erika Buchori dari Universitas Sriwijaya.
Hadir juga dalam acara tersebut para perwakilan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Palembang Raya, Pemerintah Kota Palembang, Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dan Pemerintah Kabupaten Banyuasin Ogan Komerin Ilir, Kamar Dagang Indonesia (KADIN), Realestate Indonesia (REI), Ikatan Ahli Perencana (IAP) Indonesia, dan Ikatan Ahli Arsitek (IAI).
Seminar tersebut juga diisi dengan sambutan dari Staf Ahli Gubernur Sumsel Bidang Pembangunan, Ucok Hidayat dan Dekan Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya, Subriyer Nasir.
Tag
Berita Terkait
-
Daftar Proyek Strategis Nasional Jokowi yang Tidak Rampung di 2024
-
Hobi Fotografi? Yuk Ikutan Lomba Foto Gratis BPJT Kementerian PUPR yang Berhadiah Jutaan Rupiah
-
Bikin Iri Pengangguran, Deretan Kucing Ini Diangkat Jadi Pegawai Instansi
-
Kementerian PUPR Tinjau Lima Rusun Proyek Strategis Pemerintah, Sudah Ada yang 91 Persen
-
PUPR Sebut Hunian Vertikal Jadi Pilihan Rasional Ditengah Lahan Kota yang Sempit
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan