Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi akan mengusut kasus dugaan korupsi terkait 34 proyek listrik yang mangkrak. Proyek yang ada di era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono tersebut diketahui KPK dari sumber yang terpercaya selain juga yang KPK dapatkan sendiri.
"Kita dapatkan dari sumber yang dipercaya, kita sendiri sebenarnya sudah punya," kata Agus di Hotel JS Luwansa, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (21/11/2016).
Setelah mendapatkan laporan dan data awal dari sumber tersebut, KPK tidak langsung bergerak. Pasalnya, hal pertama yang dilakukan adalah harus diaudit terlebih dahulu oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
"Pasti kita minta teman-teman BPKP untuk mengaudit lah. Jadi soal audit itu digabungkan dengan data informasi yang ada di kita, mudah-mudahan nanti bisa diambil tindakanlah," kata Agus.
Agus pun mengaku bahwa laporan dari sumber yang tidak disebutkannya tersebut diterima pada akhir minggu lalu. Dengan demikian, saat ini masih dalam proses pengumpulan barang dan alat bukti.
"Akhir minggu lalu (kita terima laporan)," kata Agus.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo meminta PT Perusahaan Listrik Negara memperjelas proyek pembangkit yang sebagian besar mangkrak. Jokowi bahkan mengancam bakal membawa persoalan proyek itu ke KPK.
"Karena ini menyangkut uang negara yang besar sekali, hingga triliunan rupiah," kata Jokowi, Selasa (1/11/2016).
Menurut Jokowi, kepastian proyek menentukan kemajuan program listrik 35 ribu megawatt. Pemerintah menargetkan fast track program tahap I dan II mampu menyumbang kapasitas listrik hingga 7 ribu MW pada Tahun 2019.
Berita Terkait
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto
-
Sebut Indonesia Darurat Bullying, Puan Siapkan Panggilan Menteri dan Tim Psikolog
-
Pembahasan KUHAP Diperkarakan ke MKD, Puan Sebut DPR Sudah Libatkan Banyak Pihak: Prosesnya Panjang