Suara.com - Calon gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menghadiri sebuah jamuan makan malam di JS Luwansa Hotel, Jakarta Selatan. Makan malam ini bagian dari penggalangan dana untuk kampanye pilkada Jakarta periode 2017-2022.
Makan malam dilakukan dengan pendukung Ahok. Sebelum penggalangan dana, jumlah duit yang disumbangkan sampai Rp 1,5 Miliar.
"Baru datang Rp 1,5 miliar, saya nggak tahu tambahannya," ujar Ahok di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (13/12/2016).
Meski begitu, ia mengaku tak sempat mengikuti jamuan yang diadakan panitia. Ahok pun hanya melayani sesi foto bersama masyarakat yang mengikuti gala dinner.
"Nggak sempat makan," kata mantan Bupati Belitung Timur seraya berjalan menuju mobil.
Mereka yang datang di acara tersebut harus membayar tiket masuk. Misal saja, Yenyen (42), salah satu masyarakat yang mengikuti gala Dinner. Dia membeli tiket platinum seharga Rp 40 juta. Dia senang mengikuti acara penggalangan dana. Dia dukung Ahok maju kembali jadi gubernur.
"Saya pikir saya lebih termotivasi bukan hanya ketemu beliau, tapi mau menjadi bagian bangsa kita. Dan saya tahu kegiatan beliau (Ahok) bangun sekolahan bangung Puskesmas," ucap dia.
Warga lainnya yang juga membeli tiket platinum, Yani (59) warga Joglo.
"Kita dukung supaya Pak Ahok jadi gubernur lagi, agar Jakarta lebih baik lagi . Jakarta sudah ada buktinya dengan kinerja Pak Ahok, "paparnya.
Baca Juga: Street Lawyer: Sementara, Berhentikan Ahok sebagai Gubernur
Jamuan makan berbayar biasanya dikoordinir oleh kelompok relawan Ahok-Djarot Saiful Hidayat. Tiap kelompok relawan dibebaskan mengatur jadwal dan tempat penggalangan dana.
Untuk mengikuti acara makan berbayar bersama Ahok, warga harus membayar tiket yang nilainya bervariasi. Mulai dari Rp3 juta hingga Rp15. Jika ingin satu meja dengan Ahok, mereka harus mengeluarkan uang Rp40 juta per orang.
Pembayarannya tidak dilakukan secara tunai, melainkan melalui transfer lewat mesin yang telah disediakan panitia acara. Semua donatur juga diwajibkan mengisi data diri, termasuk NPWP, demi transparansi. Secara berkala hasil penggalangan dana diumumkan kepada publik, baik penerimaan maupun pengeluaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka