Suara.com - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal meyakini jika delapan tokoh yang telah ditetapkan sebagai tersangka sangat tidak merancang aksi makar seperti yang disangkakan pihak kepolisian.
Alasannya, kata dia, untuk melakukan aksi makar dibutuhkan persiapan yang matang seperti persenjataan dan bantuan logistik.
"Kalau sikap buruh dari awal sudah jelas bahwa kita tidak percaya makar dilakukan para terduga disangka ini. Karena mereka tidak memiliki kemampuan senjata, logistik dan sebagainya," kata Said Iqbal di Polda Metro Jaya, Senin (19/12/2016).
Dia juga menilai adanya upaya penangkapan dan penetapan tersangka terhadap tokoh-tokoh tersebut bisa mengganggu proses berjalannya demokrasi di Indonesia. Sebab, dia berpikir delapan tokoh tersebut hanya mengeluarkan pandangannya untuk bersikap kritis.
"Yang kedua kalau ada orang kritis itu jangan dibungkam dengan tuduhan yang berat sehingga demokrasi nggak sehat, demokrasi yang sehat kalu ada check and balance. Jadi orang yang bersikap kritis itu wajar. Oleh karena itu buruh berpendapat check and balance dalam negara berdemokrasi itu penting," katanya.
Said Iqbal pun mengaku sepakat dengan pernyataan beberapa pihak yang menduga jika para tokoh yang ditetapkan kasus makar adalah orang-orang yang sangat kritis kepada Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), bukan kasus lain.
"Kalau melihat dari beberapa statementnya iya (kritis terhadap Ahok)," kata dia.
Kata dia, salah satu tersangka kasus dugaan makar, Ratna Sarumpaet dianggap sangat kontra terhadap kebijakan Ahok. Said Iqbal mengaku kenal dengan Ratna ketika buruh ikut bergabung menolak penggurusan yang dilakukan Ahok di kawasan Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara beberapa waktu lalu.
"Lebih jauh saya nggak gitu kenal dengan semua tokoh itu kecuali Ratna. Ratna dengan buruh itu singgungannya adalah ketika kita menolak penggusuran di kampung Akuarium. Itu aja nggak ada yang lain," katanya.
Baca Juga: ACTA Harap Ahok Dihukum Seadilnya
Kepolisian telah menetapkan 12 tokoh menjadi tersangka. Sebelas tokoh diciduk di beberapa lokasi berbeda menjelang aksi damai pada Jumat (2/12/2016). Satu tokoh lagi diciduk, Kamis (8/12/2016) dini hari.
Delapan orang yang ditetapkan menjadi tersangka dugaan upaya makar, yakni mantan anggota staf ahli Panglima TNI Brigadir Jenderal (purn) Adityawarman Thaha, mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (purn) Kivlan Zein, Sri Bintang Pamungkas, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Bidang Ideologi Rachmawati Soekarnoputri, Ratna Sarumpaet, Ketua Bidang Pengkajian Ideologi Partai Gerindra Eko Suryo Santjojo, aktivis Solidaritas Sahabat Cendana Firza Husein, dan tokoh buruh Alvin Indra Al Fariz.
Tiga tersangka yang lain, Ketua Komando Barisan Rakyat Rizal Izal, Ketua Aliansi Masyarakat Jakarta Utara Jamran, Hatta Taliwang disangka melakukan penyebaran ujaran kebencian.
Sedangkan, Ahmad Dhani disangkakan melakukan penghinaan terhadap Presiden Jokowi. Dari 12 tokoh, hanya Sri Bintang Pamungkas, Rizal, Jamran, dan Hatta yang ditahan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting