Suara.com - Pasangan calon guberur dan wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat menargetkan mengumpulkan dana kampanya dari masyarakat sampai Rp80 miliar sampai pertengahan Januari 2017 mencapai Rp80 miliar.
"Kami yakin dengan cukup besar antusias warga, harapannya target jumlah patungan per Januari 2017 mencapai Rp80 miliar," kata Bendahara Tim Pemenangan Ahok-Djarot, Charles Honoris di Rumah Borobudur, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/12/2016).
Charles mengklaim kampanye rakyat Ahok-Djarot menjadi terobosan baru dalam penggalangan dana kampanye. Menurutnya, Basuki - Djarot telah menciptakan model demokrasi yang bersih, transparan, dan partisipatif. Dimana pemimpin menciptakan ketergantungan kepada warga dan bukan pihak tertentu.
"Pola penggalangan dana ini, bukan sekedar mengumpulkan dana kampanye, sekaligus kami terapkan budaya demokrasi yang baru kepada publik. Kami berusaha berikan pendidikan politik, bahwa sebuah kampanye dapat libatkan partisipasi publik dalam pendanaan.
Selanjutnya Charles tentu juga ingin mengedepankan pengelolaan anggaran secara terbuka, transparan serta dapat dipertanggung jawabkan nantinya.
Sementara itu, Charles bila dana kampanye yang terkumpul sampai akhir masa kampanye masih ada tersisa, rencana nantinya akan diserahkan kepada negara tersebut.
"Ya, tentunya kami akan serahkan kepada kas negara, sesuai peraturan KPU bila dana sampai akhir kampanye masih ada yang tersisa," ujar Charles.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO
-
Wacana 'Go Public' PAM Jaya Bikin DPRD DKI Terbelah, Basri Baco: Ini Dinamika, Normal
-
Bukan Cuma Wacana, Ini Target Rinci Pemindahan ASN ke IKN yang Diteken Presiden Prabowo
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara