Suara.com - Penyergapan empat terduga teroris di sekitar Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (25/12/2016), menimbulkan pertanyaan. Kenapa mereka memilih bersembunyi di tempat terang atau menyewa rumah apung yang biasa dipakai para pemancing di Waduk Jatiluhur.
Menurut pengamat terorisme Taufik Andrie saat ini kebanyakan terduga teroris memang memilih bersembunyi di tempat-tempat yang tidak lazim.
"Kelompok militan ini, mereka mencari tempat yang nggak lazim, supaya orang tidak pada curiga," kata Taufik kepada Suara.com, Senin (26/12/2016).
Tempat terang juga dianggap kelompok militan sebagai area strategis untuk mengatur strategi.
Lebih jauh, Taufik mengatakan jaringan kelompok teroris di Indonesia -- khususnya yang berafiliasi dengan negara Islam Irak dan Suriah -- sangat luas.
"Kalau bicara jaringan, terutama jaringan ISIS, itu luas sekali daerah sebarannya, terutama di Pulau Jawa," ujar Taufik.
Dalam dua bulan terakhir ini, Densus 88 melumpuhkan sejumlah terduga teroris di berbagai daerah, antara lain di Kota Bekasi, Tangerang Selatan, kemudian terakhir di Jatiluhur.
Taufik mengatakan akhir tahun ini merupakan momentum bagi mereka untuk menjalankan misi.
"Ini, kan sebenarnya bulan bahaya teroris, November dan Desember ini cukup berbahaya. Tahun baru seringkali menjadi momentum yang dianggap paling tepat," kata Taufik.
Itu sebabnya, pengawasan harus ditingkatkan. Aparat keamanan harus bekerjasama dengan masyarakat untuk mengantisipasi teror.
"Saya kira kalau bicara mitigasi teroris. Ini perannya banyak elemen, ya polisi, ya masyarakat juga saya kira. Jadi semua orang mesti berperan mengawasi hal ini. Terutama bulan ini, jadi harus kerja lebih," ujar Taufik.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Pidato Benjamin Netanyahu di PBB Disiarkan Pakai 'Toa' di Gaza, Warga Malah Tak Dengar Apa-apa
-
Nekat! Gasak HP ASN, Detik-detik 2 Pencopet Beraksi saat Pramono-Rano Karno Tiba di Acara Abang None
-
WNI di Jepang Bobol Toko Mewah, Gasak Barang Rp 930 Juta
-
Pasutri Koruptor, Suami Eks Walkot Semarang Mbak Ita Hadiri Pesta Pernikahan Anak, Kok Bisa?
-
Babak Baru Kasus Pagar Laut Tangerang, Kades Kohod Arsin Cs Bakal Jalani Sidang Perdana Selasa Depan
-
Kronologi Kematian Mahasiswa UNG Usai Diksar Mapala: Permintaan Tolong Diabaikan, Kegiatan Ilegal
-
BNNK Tangerang Bakal Sasar Seluruh ASN Tes Urine Secara Acak, Ada Apa?
-
RUU Perlindungan dan Kesejahteraan Hewan Masuk Prolegnas 2026, DMFI: Momentum Sejarah!
-
DPR Kasih Warning Keras: Usut Tuntas Oknum TNI yang Aniaya Staf Zaskia Mecca
-
Prakiraan Cuaca BMKG 27 September 2025: Jakarta Hujan Sore, Bandung Adem Berawan