Petugas Tim Forensik Polda Metro Jaya membawa lima jenazah korban pembunuhan yang terjadi di Perumahan Pulomas, Jakarta, Selasa (27/12/2016). [Suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Kepala bandit yang kemarin ditembak mati polisi, Ramlan Butarbutar, ternyata pernah merampok rumah mewah milik warga Korea di Griya Telaga Permai, Cibubur, Depok, Jawa Barat, pada 2015.
"Jadi tahun 2015 (Ramlan) pernah melakukan perampokan di rumah warga negara Korea. Kemudian dia berhasil mengambil uang Rp200 juta, dan itu belum ketangkap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).
Setelah itu, dia menjadi buronan anggota Polres Depok.
Di dunia kejahatan perampokan, lelaki berusia 51 tahun itu dikenal dengan nama Porkas. Dia termasuk penjahat paling ditakuti. Setiap beraksi, biasanya dia mengikat korban, melakban mulut, dan menyekapnya.
Sampai akhirnya dia muncul lagi di aksi perampokan di rumah pengusaha Dodi Triono di Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Senin (29/12/2016).
"Kemudian kaitan dengan kejadian ini (Pulomas) paslah," kata Argo.
Ramlan ditangkap bersama anggotanya, Erwin Situmorang, di Jalan Kalong RT 8, RW 2, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat. Tak lama kemudian, polisi kembali menangkap anggota yang lainnya, Alfins Bernius Sinaga, di Villa Mas Indah, blok C, Bekasi Utara.
Ramlan tewas kehabisan darah setelah bedil polisi karena melawan. Sementara Erwin dan Sinaga ditangkap hidup-hidup.
"Jadi kemarin sore kita sudah menangkap dua orang pelaku perampokan itu (Ramlan dan Erwin), kemudian malamnya sekitar jam tujuh kita sudah menangkap kembali satu (Sinaga) , jadi total semua tiga," kata Argo.
Argo mengatakan sekarang polisi masih memburu Yus Pane yang diduga turut membantu kawanan bandit sadis beraksi.
"Kita masih memburu satu orang yang sampai sekarang masih belum kita temukan. Mudah-mudahan segera kita temukan untuk yang satu orang ini," kata Argo.
Kemarin malam, polisi juga mengamanan adik Ramlan berinisial R alias Ucok. Pria yang diyakini ikut membantu menyembunyikam Ramlan dan Erwin saat ini masih diperiksa secara intensif di Polda Metro Jaya.
Komplotan penjahat itu menyekap sebelas korban di kamar mandi rumah Dodi pada Senin (26/12/2016) siang. Korban baru ditemukan pada Selasa (27/12/2016) pagi, enam orang meninggal dunia yaitu Dodi, dua anaknya: Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir. Sedangkan, lima korban yang selamat, masing-masing berama Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
Siang ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian berencana untuk mengunjungi lima korban selamat di Rumah Sakit Kartika.
"Jadi tahun 2015 (Ramlan) pernah melakukan perampokan di rumah warga negara Korea. Kemudian dia berhasil mengambil uang Rp200 juta, dan itu belum ketangkap," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Raden Prabowo Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).
Setelah itu, dia menjadi buronan anggota Polres Depok.
Di dunia kejahatan perampokan, lelaki berusia 51 tahun itu dikenal dengan nama Porkas. Dia termasuk penjahat paling ditakuti. Setiap beraksi, biasanya dia mengikat korban, melakban mulut, dan menyekapnya.
Sampai akhirnya dia muncul lagi di aksi perampokan di rumah pengusaha Dodi Triono di Pulomas Utara, Pulogadung, Jakarta Timur, pada Senin (29/12/2016).
"Kemudian kaitan dengan kejadian ini (Pulomas) paslah," kata Argo.
Ramlan ditangkap bersama anggotanya, Erwin Situmorang, di Jalan Kalong RT 8, RW 2, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Bekasi, Jawa Barat. Tak lama kemudian, polisi kembali menangkap anggota yang lainnya, Alfins Bernius Sinaga, di Villa Mas Indah, blok C, Bekasi Utara.
Ramlan tewas kehabisan darah setelah bedil polisi karena melawan. Sementara Erwin dan Sinaga ditangkap hidup-hidup.
"Jadi kemarin sore kita sudah menangkap dua orang pelaku perampokan itu (Ramlan dan Erwin), kemudian malamnya sekitar jam tujuh kita sudah menangkap kembali satu (Sinaga) , jadi total semua tiga," kata Argo.
Argo mengatakan sekarang polisi masih memburu Yus Pane yang diduga turut membantu kawanan bandit sadis beraksi.
"Kita masih memburu satu orang yang sampai sekarang masih belum kita temukan. Mudah-mudahan segera kita temukan untuk yang satu orang ini," kata Argo.
Kemarin malam, polisi juga mengamanan adik Ramlan berinisial R alias Ucok. Pria yang diyakini ikut membantu menyembunyikam Ramlan dan Erwin saat ini masih diperiksa secara intensif di Polda Metro Jaya.
Komplotan penjahat itu menyekap sebelas korban di kamar mandi rumah Dodi pada Senin (26/12/2016) siang. Korban baru ditemukan pada Selasa (27/12/2016) pagi, enam orang meninggal dunia yaitu Dodi, dua anaknya: Diona Arika Andra Putri (16) dan Dianita Gemma Dzalfayla (9), Amalia Calista Putri Pahlevi atau Amel (10 tahun, teman Dianita), Sugiyanto, dan Tasrok (40). Sugiyanto dan Tasrok adalah supir. Sedangkan, lima korban yang selamat, masing-masing berama Emi (41), Zanette Kalila Azaria (13 tahun, anak ketiga Dodi), Santi (22), Fitriani (23), dan Windy.
Siang ini, Kapolri Jenderal Tito Karnavian berencana untuk mengunjungi lima korban selamat di Rumah Sakit Kartika.
Suara.com -
Komentar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Sekolah di Tiga Provinsi Sumatra Kembali Normal Mulai 5 Januari, Siswa Boleh Tidak Pakai Seragam
-
Makna Bendera Bulan Bintang Aceh dan Sejarahnya
-
Antara Kesehatan Publik dan Ekonomi Kreatif: Adakah Jalan Tengah Perda KTR Jakarta?
-
Fahri Hamzah Sebut Pilkada Melalui DPRD Masih Dibahas di Koalisi
-
Mendagri: Libatkan Semua Pihak, Pemerintah Kerahkan Seluruh Upaya Tangani Bencana Sejak Awa
-
Seorang Pedagang Tahu Bulat Diduga Lecehkan Anak 7 Tahun, Diamuk Warga Pasar Minggu
-
Banjir Ancam Produksi Garam Aceh, Tambak di Delapan Kabupaten Rusak
-
Simalakama Gaji UMR: Jaring Pengaman Lajang yang Dipaksa Menghidupi Keluarga
-
Manajer Kampanye Iklim Greenpeace Indonesia Diteror Bangkai Ayam: Upaya Pembungkaman Kritik
-
Sepanjang 2025, Kemenag Teguhkan Pendidikan Agama sebagai Investasi Peradaban Bangsa