Kediaman korban pembunuhan sadis Pulomas, Dodi Triono. (suara.com/Welly Hidayat)
Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Mochamad Iriawan mengatakan dua tas berisi barang berharga yang diambil komplotan bandit pimpinan Ramlan Butarbutar belum ditemukan.
"Dua tas yang warnanya kita mengerti, warna hijau dan warna kuning. Sedang kita cari," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).
Dua tas tersebut diambil dari dalam kamar Dodi. Namun, Iriawan belum menjelaskan isinya.
"Dari kamar korban, isinya kita belum tahu," kata dia.
Dua tas tersebut saat ini diduga berada di tangan tersangka bernama Yus Pane. Yus Pane sampai sekarang masih diburu polisi.
"Menurut mereka (pelaku yang ditangkap) dibawa sama Yus (Yus Pane)," katanya.
Perampokan yang berakhir dengan tewasnya enam orang di rumah Dodi dilakukan oleh empat orang. Tiga orang sudah dibekuk yaitu Ramlan, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Yus Pane. Ramlan, Erwin, dan Alfins telah dilumpuhkan polisi.
Saat penangkapan terhadap ketiga orang itu, kemarin, polisi menyita uang rupiah, uang asing, serta barang-barang.
"Beberapa uang rupiah, beberapa ringgit, beberapa bath Thailand, beberapa dollar Singapura dan dollar Amerika, ini udah dibagi sama mereka ini. Tapi mari kita lihat perkembangannya, barang barang lain mudah-mudahan masih ada barang bukti (lain)," katanya.
Beberapa saat lalu, Kapolda mengunjungi lima korban selamat dari aksi perampok di rumah Dodi. Mereka dirawat di Rumah Sakit Kartika, Pulomas.
Iriawan datang untuk memastikan kesehatan mereka sudah baik.
"Kita mengunjungi untuk memastikan fisik korban dalam keadaan baik. Tim psikologi kami juga sudah di sini. Tapi, kondisinya masih belum pulih 100 persen," kata Iriawan usai menjenguk korban.
Selain itu, Kapolda juga ingin memastikan dari kesaksian mereka mengenai ciri-ciri pelaku. (Adie Prasetyo Nugraha)
"Dua tas yang warnanya kita mengerti, warna hijau dan warna kuning. Sedang kita cari," kata Iriawan di Polda Metro Jaya, Kamis (29/12/2016).
Dua tas tersebut diambil dari dalam kamar Dodi. Namun, Iriawan belum menjelaskan isinya.
"Dari kamar korban, isinya kita belum tahu," kata dia.
Dua tas tersebut saat ini diduga berada di tangan tersangka bernama Yus Pane. Yus Pane sampai sekarang masih diburu polisi.
"Menurut mereka (pelaku yang ditangkap) dibawa sama Yus (Yus Pane)," katanya.
Perampokan yang berakhir dengan tewasnya enam orang di rumah Dodi dilakukan oleh empat orang. Tiga orang sudah dibekuk yaitu Ramlan, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Yus Pane. Ramlan, Erwin, dan Alfins telah dilumpuhkan polisi.
Saat penangkapan terhadap ketiga orang itu, kemarin, polisi menyita uang rupiah, uang asing, serta barang-barang.
"Beberapa uang rupiah, beberapa ringgit, beberapa bath Thailand, beberapa dollar Singapura dan dollar Amerika, ini udah dibagi sama mereka ini. Tapi mari kita lihat perkembangannya, barang barang lain mudah-mudahan masih ada barang bukti (lain)," katanya.
Beberapa saat lalu, Kapolda mengunjungi lima korban selamat dari aksi perampok di rumah Dodi. Mereka dirawat di Rumah Sakit Kartika, Pulomas.
Iriawan datang untuk memastikan kesehatan mereka sudah baik.
"Kita mengunjungi untuk memastikan fisik korban dalam keadaan baik. Tim psikologi kami juga sudah di sini. Tapi, kondisinya masih belum pulih 100 persen," kata Iriawan usai menjenguk korban.
Selain itu, Kapolda juga ingin memastikan dari kesaksian mereka mengenai ciri-ciri pelaku. (Adie Prasetyo Nugraha)
Komentar
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Remaja Perempuan Usia 15-24 Tahun Paling Rentan Jadi Korban Kekerasan Digital, Kenapa?
-
Vonis Tiga Mantan Bos, Hakim Nyatakan Kerugian Kasus Korupsi ASDP Rp1,25 Triliun
-
Selain Chromebook, KPK Sebut Nadiem Makarim dan Stafsusnya Calon Tersangka Kasus Google Cloud
-
Bikin Geger Tambora, Begal Sadis Ternyata Sudah Beraksi 28 Kali, Motor Tetangga Pun Disikat
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh