Alfins Bernius Sinaga [suara.com/Bowo Raharjo]
        Alfins Bernius Sinaga dibawa polisi ke luar dari Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur, Kamis (29/12/2016), sekitar jam 20.00 WIB.
 
Dia akan dibawa ke Polda Metro Jaya. Setelah itu, supir komplotan perampok yang dikepalai Ramlan Butarbutar alias Porkas itu diminta polisi untuk menunjukkan letak tempat menyembunyikan barang bukti kejahatan setelah merampok dan membunuh enam orang di rumah pengusaha Dodi Triono (59).
 
"Mau ke polda dulu. Nanti dibawa ke tempat menyembunyikan barbuk di Jawa Barat," ujar Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Tindak Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy Kurniawan di RS Polri Kramatjati.
 
Di RS Kramatjati tadi, dia dikonfrontir dengan anggota komplotan lainnya, Erwin Situmorang. Erwin dirawat di rumah sakit karena kaki kirinya ditembak polisi saat akan ditangkap di Kota Bekasi, Rabu (28/2016).
 
"Sudah konfrontir (antara Sinaga dengan Erwin) untuk mendalami motif. Masih diduga Ramlan Butarbutar (otaknya). Masih dugaan perampokan," kata dia.
 
Saat ini, polisi belum menangkap anggota komplotan bernama Yus Pane.
 
Ramlan sendiri sekarang di ruang jenazah. Dia meninggal setelah ditembak saat akan ditangkap. Petugas terpaksa mengeksekusinya karena melakukan perlawanan.
        
                 
                           
      
        
        Dia akan dibawa ke Polda Metro Jaya. Setelah itu, supir komplotan perampok yang dikepalai Ramlan Butarbutar alias Porkas itu diminta polisi untuk menunjukkan letak tempat menyembunyikan barang bukti kejahatan setelah merampok dan membunuh enam orang di rumah pengusaha Dodi Triono (59).
"Mau ke polda dulu. Nanti dibawa ke tempat menyembunyikan barbuk di Jawa Barat," ujar Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Tindak Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, AKBP Hendy Kurniawan di RS Polri Kramatjati.
Di RS Kramatjati tadi, dia dikonfrontir dengan anggota komplotan lainnya, Erwin Situmorang. Erwin dirawat di rumah sakit karena kaki kirinya ditembak polisi saat akan ditangkap di Kota Bekasi, Rabu (28/2016).
"Sudah konfrontir (antara Sinaga dengan Erwin) untuk mendalami motif. Masih diduga Ramlan Butarbutar (otaknya). Masih dugaan perampokan," kata dia.
Saat ini, polisi belum menangkap anggota komplotan bernama Yus Pane.
Ramlan sendiri sekarang di ruang jenazah. Dia meninggal setelah ditembak saat akan ditangkap. Petugas terpaksa mengeksekusinya karena melakukan perlawanan.
Komentar
        Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Gubernur Riau Kena OTT KPK, PKB Bakal Siapkan Sanksi?
 - 
            
              Soal Pemberian Gelar Pahlawan ke Soeharto, Puan Singgung Rekam Jejak: Harus Dikaji Dengan Baik
 - 
            
              Dapat 'Restu' BNN usai Ditangkap Kasus Narkoba, Onad Bakal Direhab di Sini
 - 
            
              PPATK Klaim Berhasil Tekan Judi Online! Triliunan Rupiah Berhasil Diselamatkan
 - 
            
              11 Tahun di Penjara, Korban Tragedi 1965: kalau Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Kami Tidak Rela!
 - 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas