Suara.com - Anggota DPR Ahmad H Ali menyatakan perpanjangan operasi Tinombala di Kabupaten Poso, hingga tiga bulan mendatang di tahun 2017, sebaiknya memperhatikan dampak sosial di masyarakat.
"Saya berharap, kalau operasi ini terus diperpanjang, maka pendekatan yang dilakukan adalah bagaimana memulihkan kembali dan menghilangkan rasa traumatik kepada masyarakat di dalam dan sekitar wilayah operasi," katanya di Palu, Kamis.
Menurut anggota Komisi III asal partai Nasdem itu, operasi di Poso sudah berjalan begitu panjang, yang dimulai dari operasi Camar Maleo hingga Tinombala. Tentunya kata dia, operasi penegakan hukum tidak hanya berdampak pada target operasi, tetapi juga berdampak sosial kepada masyarakat yang berada di daerah itu.
"Sehingga perlu dipikirkan bagaimana masyarakat, tidak mengalami traumatik terhadap operasi yang berkepanjangan," ujarnya.
Namun bagi dia, pihak penegak hukum yakni Kepolisian yang paling memahami kondisi sebenarnya di daerah operasi dan bertanggungjawab menjaga keamanan daerah. Karena dengan intensitas operasi yang begitu tinggi, dapat pula mengganggu aktivitas masyarakat sipil dalam melaksanakan aktivitas mereka, khususnya petani.
"Jadi kewajibannya negara untuk memberikan perlindungan kepada petani," tekannya.
Terkait perpanjangan operasi, Ahmad Ali mengatakan dirinya sempat mempertanyakan dalam rapat dengar pendapat beberapa waktu lalu. Sementara untuk kebutuhan anggaran sudah dialokasikan dalam APBN 2017.
Sebelumnya Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Rudy Sufahriadi menyatakan bahwa keberadaan Satuan Tugas Operasi Tinombala di Kabupaten Poso akan diperpanjang hingga 2017 mendatang.
"Operasi Tinombala akan berakhir 3 Januari 2017, tapi akan diperpanjang lagi sampai tiga bulan ke depannya," katanya kepada pers di Palu, Rabu (21/12).
Menurut Kapolda, perpanjangan operasi Tinombala bukan dikarenakan adanya anggota satgas yang tewas tertembak pada Selasa (20/12), tetapi karena masih diperlukan dan disetujui pimpinan.
"Saya memang menginginkan untuk memperpanjang Operasi Tinombala ini. Saya harus temukan sembilan orang (sisa pengikut Santoso) itu, karena jangan ada duri dalam daging yang akan terus meresahkan masyarakat di Sulawesi Tengah," ujarnya.
Kapolda juga menegaskan bahwa daftar pencarian orang (DPO) anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso tersisa sembilan orang. Hal itu sama dengan penampakan yang dilihat masyarakat dan jejak yang ditemukan di lapangan.
Kata Kapolda, secara umum personel Satgas Operasi Tinombala baik moril dan semangat semuanya masih tinggi. Sementara pihaknya belum memiliki rencana untuk melakukan penambahan pasukan.
"Ada sekitar 1.800 personel pasukan Satgas Tinombala, terbagi atas TNI dan Polri," ungkap Kapolda. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf