Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Mochamad Iriawan saat jumpa pers penangkapan Iyus Pane (belakang berbaju abu-abu) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Minggu (1/1/2017). [Suara.com/Dwi Bowo Raharjo]
Ius Pane tidak hanya berurusan dengan Polres Metro Jakarta Timur, tetapi juga dengan Polres Purwakarta. Ius Pane merupakan pelaku perampokan yang menewaskan enam orang di rumah Dodi Triono, Jalan Pulomas Utara, Jakarta Timur. Tapi sebelum itu, dia dan komplotannya merampok di daerah Purwakarta.
"Ius juga diperiksa sama penyidik Polres Purwakarta, perkara 365 (kasus pencurian dengan kekerasan) juga dia si Ius," kata pengacara Ius Pane, Djarot Widodo, kepada Suara.com, Minggu (8/1/2017)
Djarot Widodo mengatakan Ius diperiksa penyidik Polres Purwakarta selang dua hari setelah ditangkap polisi di Medan, Sumatera Utara. Ius Pane tercatat pernam merampok di rumah Yogi di Jalan RE Martadinata, Kelurahan Nagri Tengah, Kabupaten Purwakarta.
"Hari kedua setelah ditangkap. Diperiksa di Polres Jaktim. (Penyidik Polres Purwakarta) numpang tempat (untuk periksa Ius)," katanya.
Penyidik Polres Purwakarta, kata Djarot Widodo, menanyakan sebanyak 20 pertanyaan kepada Ius Pane.
"Hampir 20 pertanyaan. Iya rampok rumah, nggak ada korbannya," katanya.
Dalam perampokan di Purwakarta, Ius Pane dan komplotannya juga menyekap korban terlebih dahulu sebelum menggasak seisi rumah. Namun, yang berbeda dengan yang terjadi di Pulomas, di Purwakarta tak ada korban jiwa.
Ius Pane merampok di rumah Dodi Triono bersama komplotan yang berbeda. Di Pulomas, dia diajak oleh Ramlan Butarbutar.
Ius Pane akhirnya ditangkap ketika hendak pulang kampung di Medan, Sumatera Utara.
Sebelum membekuk Ius Pane, polisi terlebih dahulu membekuk tiga rekannya, Ramlan Butarbutar alias Porkas, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga. Ramlan mati ditembak polisi karena melawan petugas.
"Ius juga diperiksa sama penyidik Polres Purwakarta, perkara 365 (kasus pencurian dengan kekerasan) juga dia si Ius," kata pengacara Ius Pane, Djarot Widodo, kepada Suara.com, Minggu (8/1/2017)
Djarot Widodo mengatakan Ius diperiksa penyidik Polres Purwakarta selang dua hari setelah ditangkap polisi di Medan, Sumatera Utara. Ius Pane tercatat pernam merampok di rumah Yogi di Jalan RE Martadinata, Kelurahan Nagri Tengah, Kabupaten Purwakarta.
"Hari kedua setelah ditangkap. Diperiksa di Polres Jaktim. (Penyidik Polres Purwakarta) numpang tempat (untuk periksa Ius)," katanya.
Penyidik Polres Purwakarta, kata Djarot Widodo, menanyakan sebanyak 20 pertanyaan kepada Ius Pane.
"Hampir 20 pertanyaan. Iya rampok rumah, nggak ada korbannya," katanya.
Dalam perampokan di Purwakarta, Ius Pane dan komplotannya juga menyekap korban terlebih dahulu sebelum menggasak seisi rumah. Namun, yang berbeda dengan yang terjadi di Pulomas, di Purwakarta tak ada korban jiwa.
Ius Pane merampok di rumah Dodi Triono bersama komplotan yang berbeda. Di Pulomas, dia diajak oleh Ramlan Butarbutar.
Ius Pane akhirnya ditangkap ketika hendak pulang kampung di Medan, Sumatera Utara.
Sebelum membekuk Ius Pane, polisi terlebih dahulu membekuk tiga rekannya, Ramlan Butarbutar alias Porkas, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga. Ramlan mati ditembak polisi karena melawan petugas.
Komentar
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
FSGI: Pelibatan Santri dalam Pembangunan Musala Ponpes Al Khoziny Langgar UU Perlindungan Anak
-
Dugaan Korupsi Chromebook: Petinggi Perusahaan Teknologi Dipanggil Jaksa, Ternyata Ini Alasannya
-
FSGI Kecam Rencana Perbaikan Ponpes Al Khoziny Pakai Dana APBN: Lukai Rasa Keadilan Korban!
-
Krisis Politik di Madagaskar Memanas, Presiden Rajoelina Sebut Ada Upaya Kudeta Bersenjata
-
Kasus Korupsi Digitalisasi Pendidikan: Para Petinggi BUMN Ini Mulai Diselidiki Kejagung
-
18 Profesor Hukum Bela Hasto, Minta MK Rombak Pasal Kunci Pemberantasan Korupsi
-
GIPI Soroti Pungutan Wisman dalam Revisi UU Kepariwisataan: Industri Wisata Bisa Terdampak
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Mendorong Pertumbuhan Industri Halal yang Inklusif dan Berdaya Saing di ISEF 2025
-
Driver Ojol Ditemukan Tewas di Rumahnya, Warga Cium Bau Tak Sedap dari Dalam Kamar