Suara.com - Ayahanda almarhum Tri Ari Yani Puspo Arum (22), Kasim Efendi, setiap hari mencari tahu perkembangan penyelidikan polisi atas kasus kematian Puspo Arum yang janggal.
"Keluarga besar tiap hari nanyain mas. Telpon saya, ada yang kirim pesan SMS terus. Tanya perkembangannya apa. Ya, saya jawab apa adanya, belum ada," kata Kasim kepada Suara.com, Kamis (19/1/2017).
Sampai hari ini, Kasim masih terkenang putrinya.
Kasim teringat di hari-hari terakhir, Kasim membelikan sepasang sepatu untuk kuliah di Universitas Esa Unggul. Ternyata, sepatu tersebut belum pernah dipakai sampai ajal menjemput.
"Saya belikan sepatu untuk almarhum mas. Sepatu itu dia yang pilih sendiri. Kita belanja berdua ke mal, itu masih tersimpan di rumah. Belum dipakai sama sekali sama dia. Ternyata itu kenang - kenangan terakhir saya mas," ujar Kasim.
Kasim terus mendoakan anaknya agar diterima di sisi-Nya.
Dia juga berdoa agar kepolisian dapat segera mengungkap motif kematian putrinya yang kuliah di jurusan Teknik Industri angkatan 2016.
"Mau nangis tiap hari nggak juga mengembalikan almarhum mas. Saya sama keluarga, hanya bisa pasrah dan berdoa. Polisi dapat segera ungkap motifnya apa mas," ujar Kasim.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polisi Resor Jakarta Barat Ajun Komisaris Besar Polisi Andi Adnan mengatakan penyidik masih menunggu hasil analisa Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri terhadap barang bukti yang ditemukan di tempat Puspo Arum meninggal dunia.
"Itu yang masih kita tunggu hasil labfor. Barang temuan di TKP. Jadi belum dapat kami sampaikan," kata Adnan.
Itu sebabnya, saat ini, Adnan belum dapat mengungkapkan penyebab kematian Puspo Arum.
"Kami belum dapat pastikan, (temuan baru mengarah ke pelaku), makanya kita temukan di TKP. Semoga bisa menjadi petunjuk buat kami. Masih tunggu hasilnya" ujar Adnan.
Puspo Arum ditemukan meninggal dunia secara tak wajar di kamar mandi kos Jalan Kebon Jeruk, RT 8, RW 11, Kelurahan Kebon Jeruk, pada Senin (9/1/2017) sekitar pukul 09.00 WIB. Ketika ditemukan, tubuhnya bersimbah darah. Ada luka tusuk di leher dan luka sayatan di tangan. Luka sayatan di tangan dicurigai sebagai bentuk upaya perlawanan. Sejumlah barang berharga mahasiswi tersebut raib.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Mau Perkuat Partai yang Dipimpin Prabowo, Budi Arie Bicara Soal Kapan Masuk Gerindra
-
Dasco: Gerindra Siap Tampung Gelombang Relawan Projo!
-
PLN Electric Run 2025 Siap Start Besok, Ribuan Pelari Dukung Gerakan Transisi Energi Bersih
-
Merapat ke Prabowo, Budi Arie Bicara Kemungkinan Jokowi Tak Lagi Jadi Dewan Penasihat Projo!
-
Hujan Lebat Iringi Megawati Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Begini Momennya
-
Usai Budi Arie Kasih Sinyal Gabung Gerindra, Projo Siap Lepas Wajah Jokowi dari Logo!
-
Beri Sinyal Kuat Gabung ke Gerindra, Budi Arie: Saya Satu-satunya yang Diminta Presiden
-
Cuma Hadir di Kongres Projo Lewat Video, Budi Arie Ungkap Kondisi Jokowi: Sudah Pulih, tapi...
-
Dari Blitar, Megawati Inisiasi Gagasan 'KAA Plus', Bangun Blok Baru Negara Global Selatan
-
Berenang Jelang Magrib, Remaja 16 Tahun Sudah 4 Hari Hilang usai Loncat dari Jembatan Kali Mampang