Kios toko buku di Pasar Senen yang terbakar [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]
Kebakaran hebat di Pasar Senen, Jakarta Pusat, pada Kamis (19/1/2017) lalu, menyisahkan banyak kisah heroik pedagang. Mereka bertaruh nyawa demi menyelamatkan sisa-sisa barang dagangan.
Salah satu kisah diceritakan pedagang buku bekas yang sudah langka bernama Syamsul.
Syamsul pertamakali mendengar ada kebakaran di Pasar Senen dari tetangga yang juga pedagang buku. Dia masih inget mendengar informasi tersebut sekitar jam 05.45 WIB.
Syamsul langsung pergi ke Pasar Senen. Sepanjang jalan, dia berharap jangan sampai si jago merah mengamuk di kiosnya. Soalnya, semua buku dagangannya disimpan di sana.
"Pas sampai, saya lihat sudah ada kobaran api di lantai 2. Toko saya di lantai satu. Karena dagangan saya itu nggak saya bawa pulang, saya langsung lari sama teman-teman yang lain untuk menyelamatkan buku itu. Saya masih bisa masuk, tapi asapnya udah tebal banget," kata Syamsul kepada suara.com, Minggu (22/1/2017).
Tak peduli panas, Syamsul langsung menerobos asap untuk pergi ke kios. Yang ada dipikirannya cuma satu, menyelamatkan buku-buku langka.
Namun, usaha tersebug gagal. Dia keburu kehabisan pingsan karena kehabisan oksigen di lantai satu.
Beruntung, nyawa Syamsul dapat diselamatkan. Dia ditolong oleh teman-temannya.
"Buku-buku langka semua hangus terbakar. Saya nyesek banget kenapa bisa kebakaran begini. Yang paling nyesek itu buku yang isinya tulisan para pejuang kemerdekaan itu loh, haduh itu tinggal satu-satunya mbak, shock saya," ujarnya.
Syamsul terkenang buku-buku berharganya, selain buku yang berisi tulisan para pejuang, ada juga kumpulan puisi di Film Ada Apa Dengan Cinta, kemudian kumpulan puisi karya Sjuman Djaya.
"Itu yang buku Aku di AADC udah nggak ada lagi sekarang gara-gara kebakaran ini. Semua stock buku abis terbakar mbak, nggak tersisa," katanya.
Kini, Syamsul belum punya rencana apa-apa. Dia berharap pemerintah Jakarta membantu para pedagang korban kebakaran (lebih dari seratus orang) agar dapat kembali berjualan.
"Toko saya yang terbakar ada dua toko dan semua kebakar. Terus buku semua hangus semua, sekitar Rp2 miliarlah kerugiannya," kata dia.
Salah satu kisah diceritakan pedagang buku bekas yang sudah langka bernama Syamsul.
Syamsul pertamakali mendengar ada kebakaran di Pasar Senen dari tetangga yang juga pedagang buku. Dia masih inget mendengar informasi tersebut sekitar jam 05.45 WIB.
Syamsul langsung pergi ke Pasar Senen. Sepanjang jalan, dia berharap jangan sampai si jago merah mengamuk di kiosnya. Soalnya, semua buku dagangannya disimpan di sana.
"Pas sampai, saya lihat sudah ada kobaran api di lantai 2. Toko saya di lantai satu. Karena dagangan saya itu nggak saya bawa pulang, saya langsung lari sama teman-teman yang lain untuk menyelamatkan buku itu. Saya masih bisa masuk, tapi asapnya udah tebal banget," kata Syamsul kepada suara.com, Minggu (22/1/2017).
Tak peduli panas, Syamsul langsung menerobos asap untuk pergi ke kios. Yang ada dipikirannya cuma satu, menyelamatkan buku-buku langka.
Namun, usaha tersebug gagal. Dia keburu kehabisan pingsan karena kehabisan oksigen di lantai satu.
Beruntung, nyawa Syamsul dapat diselamatkan. Dia ditolong oleh teman-temannya.
"Buku-buku langka semua hangus terbakar. Saya nyesek banget kenapa bisa kebakaran begini. Yang paling nyesek itu buku yang isinya tulisan para pejuang kemerdekaan itu loh, haduh itu tinggal satu-satunya mbak, shock saya," ujarnya.
Syamsul terkenang buku-buku berharganya, selain buku yang berisi tulisan para pejuang, ada juga kumpulan puisi di Film Ada Apa Dengan Cinta, kemudian kumpulan puisi karya Sjuman Djaya.
"Itu yang buku Aku di AADC udah nggak ada lagi sekarang gara-gara kebakaran ini. Semua stock buku abis terbakar mbak, nggak tersisa," katanya.
Kini, Syamsul belum punya rencana apa-apa. Dia berharap pemerintah Jakarta membantu para pedagang korban kebakaran (lebih dari seratus orang) agar dapat kembali berjualan.
"Toko saya yang terbakar ada dua toko dan semua kebakar. Terus buku semua hangus semua, sekitar Rp2 miliarlah kerugiannya," kata dia.
Tag
Komentar
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka
-
Ayahnya Korupsi Rp26 Miliar, Anak Eks Walkot Cirebon Terciduk Maling Sepatu di Masjid
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Kementerian PU Audit Bangunan Pesantren Tua di Berbagai Provinsi