Suara.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengajak semua pihak, termasuk negara-negara internasional, untuk saling bekerja sama dan berkomitmen memberantas perbudakan anak buah kapal (ABK).
Pasalnya, kasus perbudakan dan perdagangan manusia yang terjadi di Pulau Benjina, Kepulauan Aru, Maluku, beberapa waktu lalu, menurutnya menjadi pelajaran bagaimana pemerintah harus terus berusaha untuk melindungi ABK asal Indonesia.
"Sebanyak 1.500 nelayan berhasil diselamatkan dari tindakan perdagangan manusia di Pulau Benjina, Kepulauan Aru, Maluku, Indonesia. Pascakejadian tersebut, membuka mata kita semua bahwa ABK kita masih mengalami kekerasan dan pelanggaran HAM selama ini," kata Susi, saat ditemui di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (24/1/2017).
Oleh sebab itu, pihaknya mengajak seluruh negara mulai dari Australia hingga Amerika Serikat (AS), untuk kompak memerangi pelanggaran HAM yang dirasakan oleh ABK. Menurut Susi pula, KKP sangat serius melindungi industri perikanan di Indonesia dari praktik perbudakan yang melanggar HAM. Salah satunya dengan menerbitkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2017 tentang Mekanisme Sertifikasi Hak Asasi Manusia (HAM) pada Usaha Perikanan.
"KKP terjun mengamankan ini. Kalau tidak, kita bisa kena kartu merah. Produk-produk perikanan Indonesia bisa diboikot semua atau dikenakan tarif tinggi, dan kita tidak mau itu terjadi. Kita buat aturan dari awal. Kami harapkan semua negara membantu, karena kasus pelanggaran HAM ini kasus besar dan harus dihentikan," tegasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
PSSI Protes AFC, Wasit Laga Timnas Indonesia di Ronde 4 Kok dari Timur Tengah?
Terkini
-
Mendagri Sambut Kunjungan CIO Danantara, Bahas Pendidikan dan Pengelolaan Sampah Berkelanjutan
-
Nasib 7 Pekerja Freeport Tertimbun Longsor: Titik Terang Belum Juga Muncul, Komunikasi Terputus!
-
Kronologi Sadis Penculikan Kacab Bank BUMN: Kopda FH Sempat Ancam Lepas Korban Gegara Hal Ini!
-
Setelah Bikin Blunder, KPU Minta Maaf karena Aturan Rahasia Ijazah Capres
-
Uang Pengembalian Khalid Basalamah Berubah Jadi Sitaan Korupsi Kuota Haji? KPK: Nanti Kami Jelaskan
-
Gen Z Pemilik Second Account Ketar-ketir! Komdigi Kaji Usulan 1 Orang 1 Akun Medsos
-
Didukung Senior dan Mayoritas DPW, Eks Mendag Agus Suparmanto Dideklarasikan Maju Jadi Caketum PPP
-
Menpar Widiyanti Disebut Mandi Pakai Air Galon Saat ke Pelosok
-
Mendagri Bagikan 2.000 Paket Sembako Kepada Warga Tanah Tinggi Dalam Peringatan HUT ke-15 BNPP
-
Kata-kata Menkeu Purbaya: Jangan Fomo soal Investasi! Doyan Belanja Gak Apa-apa Asal Sesuai Kantong